Kudus, isknews.com – Para perusuh yang sedianya bakal menggagalkan pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 di Kudus berhasil diamankan oleh sejumlah petugas kepolisian Polres Kudus. Sejumlah personel kepolisian diturunkan dalam pengamanan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kudus serta Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah 27 November mendatang.
Peristiwa ini tergambarkan dalam simulasi pengamanan berskala besar yang melibatkan ratusan petugas dan pasukan gabungan dari berbagai kesatuan di tubuh Kepolisian Resor Kudus dalam gelar Simulasi Sistem Pengamanan Kota ( Sispamkota ) yang digelar di Alun-Alun Simpang Tujuh Kudus, Selasa (20/08/2024).
Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengantisipasi potensi gangguan yang dapat mengancam kelancaran pemilihan umum Bupati-Wakil Bupati Kudus dan Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Tengah.
Ratusan personel gabungan dari Polres Kudus, Kodim 0722/Kudus, dan Kamtibmas diterjunkan untuk memperagakan berbagai skenario pengamanan saat Pilkada. Kegiatan ini diawali dengan apel dan deklarasi Pemilu damai yang dipimpin oleh Pj Bupati Kudus, M. Hasan Chabibie, serta dihadiri oleh jajaran Forkopimda.
Simulasi dimulai dengan peragaan situasi tenang menjelang Pilkada, dilanjutkan dengan simulasi proses kampanye dan pencoblosan di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Dalam skenario tersebut, personel gabungan memperagakan respon terhadap situasi ricuh yang terjadi saat pencoblosan, termasuk unjuk rasa di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang diwarnai bentrokan antara massa aksi dan aparat.
Kapolres Kudus, AKBP Ronni Bonic, menjelaskan bahwa kegiatan Sispamkota ini bertujuan untuk mempersiapkan pengamanan maksimal jelang Pilkada Kudus 2024. Ia menegaskan bahwa simulasi ini memberikan gambaran lengkap mengenai situasi yang mungkin terjadi, mulai dari masa kampanye hingga potensi kerusuhan.
“Kami berharap dengan simulasi ini, Pilkada Kudus 2024 dapat berjalan dengan aman dan kondusif. Untuk mengantisipasi potensi kericuhan di TPS yang rawan, kami akan menerjunkan sepertiga kekuatan atau sekitar 700 personel,” ungkap AKBP Ronni Bonic.
Selain itu, AKBP Ronni menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, kepolisian, partai politik, dan masyarakat dalam memastikan kesuksesan Pilkada. Ia juga menegaskan bahwa sudah ada standar operasional prosedur (SOP) untuk pengamanan di titik-titik TPS yang rawan kericuhan, guna memastikan proses pemungutan suara berjalan lancar.
Pj Bupati Kudus, M. Hasan Chabibie, yang turut menyaksikan simulasi tersebut, menekankan bahwa pengamanan Pilkada adalah tanggung jawab bersama. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam menyukseskan Pilkada Kudus 2024 secara kondusif.
“Mari kita sukseskan Pilkada Kudus 2024 dengan partisipasi aktif dari masyarakat, sehingga masing-masing pihak dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik,” tutup Hasan. (YM/YM)