Kudus, isknews.com – Ide kreatif ditampilkan oleh Rubiyanti (46 tahun), warga Desa Pedawang, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus. Yanti, sapaan akrabnya, menyulap limbah kulit nanas menjadi sirup yang siap diminum.
“Kulit nanas yang kita pakai ini kulit nanas yang bersih, bukan dari limbah di pasar. Jadi sebelumnya punya olahan daging nanas, daripada kulitnya terbuang begitu saja, makanya kita buat sirup,” ujarnya.
Inovasi pengolahan kulit nanas menjadi sirup ini sudah dilakukan Yanti sejak maret 2021. Namun, pada 4 bulan pertama pembuatan, dia belum memasarkannya secara umum.
“Jadi masih bikin untuk dikasih, tester-tester layak jual apa tidak,” katanya.
Dirasa bisa menarik pasar, dia pun mulai memasatkannya lebih luas pada akhir Deserber 2021 kemarin. Kebanyakan pelanggan berasal dari luar kota yang memesan produknya secara online.
“Ini ijinnya sudah ada, dari PIRT sampai halal dan hak paten,” tambahnya.
Kata Yanti, sebelum kepikiran untuk mengolah menjadi sirup, kulit nanas tersebut disetorkan ke Djarum Foundation dengan jalinan kerjasama. “Jadi diambil kulit itu oleh mereka untuk pupuk,” ucapnya.
Akan tetapi, setelah dia mencari informasi terkait nanas dan manfaatnya, Yanti pun berinisiatif untuk mengolah sendiri kulit nanas tersebut sebagai minuman olahan. Apalagi, manfaat dari kulit nanas ini ternyata sangat bagus untuk kecantikan dan perawatan kulit.
Cara mengolah kulit nanas menjadi sirup pun tidak sulit. Dia membeberkan, setelah dicuci, kulit nanas tersebut kemudian dimasak dengan air hingga mendidih.
Setelah itu, didiamkan selama 2-3 hari atau difermentasikan. Selanjutnya, dimasak kembali dengan mencampurkan gula aren, kapulaga, cengkeh, dan kayu manis.
Ketika sudah terlihat mengental saat dimasak, lanjut Yanti, menandakan bahwa sirup kulit nanas siap untuk dikonsumsi.
“Sirup kulit nanas ini bisa bertahan 3-4 bulan,” tandasnya. (MY/YM)