Tim BSMP Sangiran Berhasil Ekskavasi Gading Gajah Purba Terpanjang Dari Situs Patiayam

oleh -15,115 kali dibaca
Tim BSMP Sangiran saat melakukan ekskavasi fosil gading gajah purba dari situs Patiayam (Foto: istimewa)

Kudus, isknews.com – Tim ekskavasi dari Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran dibantu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata serta Museum Situs Purbakala Patiayam di Kudus berhasil mengangkat dengan baik, sebuah fosil gading gajah purba dari area situs Patiayam.

Sebenarnya, fosil gading gajah purba jenis Stegodon Trigonocephalus yang untuk kesekian kalinya ditemukan oleh warga Kudus disekitar pegunungan Patiayam itu sudah sejak enam bulan lalu.

Namun kali ini fosil gading gajah temuan petani bernama Rozi di Dusun Karangsudo, Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kudus itu memiliki kategori terpanjang yakni 2,5 meter.

Menurut pengelola Museum Purbakala Patiayam Kudus, Jamin fosil temuan warga tersebut baru di ekskavasi selama empat hari yakni mulai tanggal 8 – 14 Agustus 2022 kemarin.

Sebelumnya dia tidak menyangka penemuan gading gajah purba itu bisa mencapai panjang 2,5 meter.

“Awalnya dikira hanya 1,5 meter dihitung dari pangkal gading, tapi setelah dilakukan penggalian jauh ternyata ukurannya lebih panjang,” ujarnya, Kamis (18/08/2022).

Dijelaskannya, yang menemukan pertama kali, warga setempat khususnya petani. sSetelah dilakukan evakuasi penyemalatan, kemudian fosil tersebut dipindahkan ke museum Situs Purbakala Patiayam dan dilakukan konservasi.

“Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, ketika memasuki musim hujan memang sering kali ditemukan banyak fosil purba di kawasan Pegunungan Patiayam,” imbuhnya.

Dalam proses penggalian yang dibantu tim dari Sangiran, tidak membutuhkan waktu lama karena kontur lahan empuk atau pasir tuffan.

“‎Lapisan tanah empuk, jadi prosesnya juga lebih mudah dibandingkan tanah yang keras,” jelas dia.
Kendati demikian, lokasi ekskavasi terbilang cukup sulit karena berada di dekat jurang sehingga sedikit menyulitkan.

“Proses membawanya juga harus digotong secara utuh menuruni bukit,” ujarnya.
Menurut Jamin, dari hasil pengukuran gading tersebut, makhluk gajah purba itu diperkirakan memiliki tinggi sekitar 6-7 meter dan panjang tubuh sekitar 10 meter‎.

“Perkiraan kontruksi kerangka dari makhluk ini memiliki tinggi sekitar 6-7 meter,” jelas dia.

Bagi warga yang menemukannya, juga akan mendapatkan tali asih yang besarannya sekitar Rp 250 ribu sampai Rp 4,5 juta.

“Kalau gading ini kemungkinan bisa dapat tali asih sekitar Rp 1,5 juta,” ujar dia.

Taksiran ‎nilai tali asih itu tergantung dari temuannya, semakin langka maka nilainya juga semakin besar.
Contohnya saat ada temuan bagian kerangka paha manusia purba, ‎penemunya mendapatkan tali asih sebesar Rp 4,5 juta.

“Temuan 2017 lalu, baru keluar hasilnya merupakan bagian dari kerangka manusia purba. Itu tali asih yang terbesar,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala UPT Museum Kretek Yusron sekaligus pengampu museum Purbakala Patiayam, mengatakan evakuasi fosil Gading Stegodon dengan ukuran 2,5 meter tersebut melibatkan Tim dari BSMP Sangiran, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kudus, serta UPTD Museum Kudus.

“Dengan adanya temuan tersebut saya berharap bisa segera diproses untuk dapat menjadi koleksi tambahan museum dan bisa di tempatkan diruang pamer museum agar masyarakat luas bisa menyaksikan sejarah tersebut,” tandas Yusron. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.