Di Evakuasi, Warga Terban Kembali Temukan Fosil Gading Purba Panjang Hampir 2 Meter

oleh -1,381 kali dibaca
Fosil Gading Gajah Purba Usia 1,5 Juta Tahun di Patiayam Kudus Dievakuasi oleh Tim Museum Situs Purbakala Patiayam melakukan penyelamatan fosil gading gajah purba di lereng Perbukitan Patiayam Kudus, Selasa (14/11/2023) (Foto: istimewa)

Kudus, isknews.com – Lagi koleksi fosil gading gajah purba di Musium Purbakala Patiayam bertambah, setelah seorang petani warga setempat kembali menemukan Fragmen fosil gading gajah di area Situs Purbakala Patiayam, tepatnya berada di area lahan persawahan Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus.

Frgamen gading gajah purba tersebut ditemukan pertama kali oleh Sumadi, warga Dukuh Karangsudo RT 1 RW 4. Gading sepanjang 197 sentimer itu lalu dievakuasi oleh tim Museum Patiayam, Selasa (14/11/2023).

Koordinator Musem Purbakala Patiayam, Jamin menyampaikan, penemuan pertama kali fosil gading oleh Sumadi, sekira satu bulan yang lalu. Pihaknya kemudian melapor ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kudus.

“Penyelamatan pun dilakukan oleh Tim Museum Situs Purbakala Patiayam mulai pukul 08.00 WIB hingga 16.30 WIB dibawa ke Museum Kretek. Kegiatan penyelamatan berjalan dengan lancar dengan kondisi gading dari presentasi utuh sekira 60 persen,” katanya.

“Karena terpengaruh dengan kondisi lapisan tanahnya ada lempung-lempung hitam dan pecah-pecah tanahnya, itu sangat berpengaruh dengan keutuhan (fragmen fosil),” terangnya.

Hasil yang ditemukan dari penyelamatan kali ini, fosil gading sepanjang 197 sentimer dengan diameter sekira 3,5 sentimer dan garis tengah sekira 14-15 sentimeter, merupakan fosil gading gajah stegodon trigonochepalus.

“Untuk usianya diperkirakan 750 ribu sampai 1,5 juta tahun lalu,” tuturnya,

Lebih lanjut, Jamin menyebut bahwa untuk rekonstruksi fragmen fosil gading gajah yang ditemukan pada kali ini, membutuhkan waktu sekira satu bulan. Dalam kurun waktu itu, fragmen fosil keutuhan minimal mencapai 90 persen.

“Sebenarnya tidak bisa dibatasi waktu, karena harus pakai naluri dan kesabaran, jadi kalau secara umum bisa sampai satu bulan untuk bisa maksimal,” tambahnya.

Sementara dalam proses penyelamatannya, Jamin menyebut, membutuhkan waktu lebih dari 6 jam untuk mengevakuasi penemuan kali ini.

“Kita mulai penyelamatan jam 08.00 WIB, proses sampai museum sekitar jam 16.30 WIB,” ujar Jamin, Rabu, 16 November 2023.

Kegiatan penyelamatan berjalan dengan lancar dengan kondisi gading dari presentenasi utuh sekira 60 persen. Jamin mengungkapkan, fosil gading gajah yang ditemukan kali ini sepanjang 167 sentimer atau 1,67 meter.

“Setelah kita mengadakan penggalian dari mulai pembuatan spit atau kotak selebar 1×2 meter persegi. Kita kupas dengan hasil maksimal gading sepanjang 1,97 meter, diameter prediksi 14-15 sentimeter garis tengahnya,” ucapnya.

Lebih lanjut, Jamin menyebut, penyelamatan yang dilakukan diakui mendapatkan kesulitan. Mulai dari akses jalan yang sulit, dan kurang maksimalnya bahan kimia yang dimiliki. Sehingga mempengaruhi pula kondisi gading saat dilakukan pengangkatan.

“Sebetulnya kalau kita eksavasi standar dari tenaga teknis ahli arkeologi minimal 3 hari dan maksimal satu minggu. Karena beberapa hal harus melakukan penyelamatan, ya satu hari harus selesai,” katanya.

Sementara jumlah temuan fosil purba dari Situs Patiayam hingga kini mencapai 10.200 fosil yang masuk basis data. Sedangkan yang belum tercatat berkisar 10.800 fosil karena masih harus dilakukan identifikasi. Sementara yang dipamerkan di museum berkisar 200-an fosil.

Adapun fosil yang ditemukan di Situs Patiayam mulai dari Stegodon Trigonochepalus (gajah purba), Elephas Sp (juga sejenis gajah purba), Ceruss Zwaani dan Cervus Lydekkeri Martin (sejenis rusa), dan Rhinoceros Sondaicus (badak).

Kemudian ada Brachygnatus Dubois (babi), Felis Sp (macan), Bos Bubalus Palaeokarabau (sejenis kerbau), dan Bos Banteng Alaeosondaicus, serta Crocodilus sp (buaya), hingga kapak genggam atau chopper. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.