Warga Sedang Isolasi Mandiri, Pemdes Tumpangkrasak Droping Sembako

oleh -1,916 kali dibaca
Seorang ibu yang merupakan kerabat dan mewakili pasien covid 19 yang sedang menjalani isolasi mandiri dirumah, saat menerima bantuan paket sembako dari Pemdes Tumpang Krasak yang diserahkan oleh Kades Sarjoko Saputro (Foto: YM)

Kudus, isknews.com – Langkah simpatik dilakukan oleh Pemerintah Desa (pemdes) Tumpangkrasak, Kecamatan Jati, Kudus, saat warganya dinyatakan terpapar atau menjadi suspek Covid-19 sehingga memaksa mereka harus melakukan isolasi mandiri (isman) di kediamannya.

Pemdes setempat mengambil kebijakan dengan memberikan bantuan paket sembako untuk warganya yang sedang menjalani isman agar tetap terjaga ketersediaan pangan bagi mereka yang terpaksa harus berada dirumah dan tak bisa mencari nafkah diluar.

Kepala Desa Tumpangkrasak, Sarjoko Saputro mengatakan sebagian besar warganya adalah buruh dan para pekerja di sektor swasta, sehingga pemdes ikut memikirkan ketersediaan pangan bagi mereka selama masa isman.

“Bantuan sembako bagi warga yang isman ini masuk dalam progam penanganan covid desa dengan menggunakan alokasi Dana Desa, setiap warga yang terpapar covid, akan mendapatkan paket sembako untuk mencukupi kebutuhannya selama menjalani isolasi mandiri,” ujar Kades Sarjoko Saputro usai memberikan bantuan kepada 11 warganya yang terpaksa harus isman akibat dinyatakan reaktif dan positif Covid-19, Senin (31/05/2021).

Menurutnya, hari ini pihaknya menyambangi warga yang isman. Untuk melakukan pengecekan kondisi, sekaligus meberikan edukasi dan bantuan sembako.

“Paket sembako yang kami bagikan ini berisikan beras, mie instan, susu, gula, minyak dan teh itu diberikan pihaknya secara kontinyu seminggu sekali, isolasi mandirinya 14 hari, ini bantuannya diberikan seminggu sekali. Jadi mereka yang isman akan dapat dua paket,” ujarnya.

Namun, masih kata Sarjoko, jika warga isman masih membutuhkan. Pihaknya mengaku siap memberikan paket sembako lagi.

Dengan adanya bantuan ini dan progam jogo tonggo, Sarjoko berharap warga bisa fokus menjalani isolasi mandiri dengan baik di rumah. Tidak perlu lagi, riwa-riwi membeli kebutuhan pangan.

“Kita harus saling menjaga, agar virusnya tidak kemana-mana. Dan pandemi ini bisa segera berakhir,” katanya.

Disinggung mengenai jumlah pasien covid di daerahnya. Sarjoko mengungkapkan ada 11 warganya yang terinfeksi covid.

Dengan rincian, dua orang dirawat di rumah sakit dan sembailan orang lainnya menjalani isolasi mandiri di rumah. Dan di bulan Mei ini, dua warga Tumpangkrasak tercatat meninggal dunia terkonfirmasi positif covid. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.