Wayang Kulit Dalang Ki Jatmiko Anom Suroto Putro

oleh -2,461 kali dibaca

Kresno Gugah Tampil di Kota ‘Kretek’ Kudus

Museum Kretek, Kudus pada sabtu malam, akhir November 2015 dipenuhi oleh ratusan pecinta wayang yang datang dari kota ‘Kretek’ Kudus dan daerah sekitarnya untuk menyaksikan acara pertunjukan wayang kulit. Dan, mereka pun berbaur dengan para anggota MPR dari berbagai fraksi, yaitu: Daryatmo Mardiyanto (Fraksi PDI Perjuangan), Mujib Rohmat (Fraksi Golkar), Abdul Wachid (Fraksi Gerindra), Fadholi (Fraksi Nasdem) serta Budi Rahmat Asisten Ekonomi dan Pembanguan Kabupaten Kudus.
Tepatnya 28 November 2015 malam, di bawah sebuah tenda di depan Gedung Museum yang diresmikan oleh Mendagri Soepardjo Roestam pada 3 Oktober 1986 itu. MPR RI bekerjasama dengan Dinas Parawisata dan Kebudayaan Kabupaten Kudus menggelar Sosialisasi 4 Pilar (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika) melalui pementasan seni budaya wayang kulit dengan lakon “Kresno Gugah.” Lakon ini dimainkan oleh kerabat dalang Anom Suroto yang berasal dari Surakarta, yaitu dalang Ki Jatmiko Anom Suroto Putro.

Budi Rahmat Asisten Ekonomi dan Pembangunan yang hadir mewakili Bupati Kabupaten Kudus dalam sambutannya menyebut, pagelaran wayang di Kudus ini menjadi istimewa dengan kahadiran anggota dari MPR RI. Ia mengibaratkan anggota MPR yang hadir menyaksikan pementasan wayang ini bagaikan tamu istimewa yang datang dari Senayan.

 

Kepala Biro Humas MPR Ma’ruf Cahyono selaku ketua Panitia Pelaksana Pementasan Wayang ini dalam laporannya menyatakan bahwa Sosialiasi 4 Pilar MPR melalui pagelaran seni budaya tradional (wayang) di Kudus ini adalah salah satu metode yang digunakan MPR dalam menyosialisasikan 4 Pilar. Sebelumnya MPR juga telah menyelenggarakan seni budaya di berbagai daerah di Indonesia, dan tidak hanya wayang, tetapi dengan seni budaya yang disesuaikan dengan daerah setempat.

Menurut Ma’ruf, wayang merupakan metode sosialisasi yang efektif. Maka, ia berharap, pesan-pesan 4 Pilar MPR yang disampaikan melalui dalang dalam pagelaran ini, tidak hanya sekadar tontonan tapi juga harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Begitu malam mulai larut dan jarum jam sudah berada di angka 21.00 WIB, Daryatmo Mardiyanto (Anggota MPR dari Fraksi PDI Perjuangan), tampil menyampaikan kata sambutan, sekaligus membuka secara resmi pagelaran wayang ini dengan menyerahkan tokoh wayang kepada dalang Ki Jatmiko Anom Suroto Putro. Dan, pagelaran pun segera dimulai.

Dalam sambutanya Daryatmo berpendapat, sosialisasi 4 Pilar MPR melalui media seni budaya wayang adalah tepat. Wayang sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Nah, dengan pagelaran atau ajakan melalui seni budaya wayang diharapkan ideologi Pancasila yang ingin disampaikan dengan mudah dapat dicerna dan betul-betul bisa diserap oleh masyarakat. Apalagi, wayang termasuk seni budaya yang digemari oleh masyarakat di jawa, khususnya Kudus.

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.