Tak Mau Terlalu Bebani Siswa, Begini KBM Daring di SMPM 1 Kudus

oleh -2,758 kali dibaca
video pembelajaran karya guru SMP Muhammadiyah 1 Kudus yang digunakan dalam KBM Daring (Foto: YM)

Kudus, isknews.com – Para pendidik di SMP Muhammadiyah(SMPM ) 1 Kudus miliki cara tersendiri untuk mengantisipasi problem Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sistem Daring. Kendala sinyal dan kapasitas bandwith yang dimiliki oleh pihak sekolah dan siswa, kadang menjadi handicap tersendiri bagi kelancaran sebuah kegiatan pembelajaran.

Sehingga mereka melakukan inovasi tersendiri dengan memanfaatkan video pembelajaran yang dibuat dan dikreasikan sendiri oleh para guru  yang kemudian linknya dibagikan ke Whatsapp grup kelas agar bisa dilihat oleh siswa didik saat mereka punya kesempatan membuka link video tersebut.

“Siswa disekolah kami ini tidak semuanya siswa mampu. Sebagian dari mereka masih ada yang belum memilki HP atau perangkat gawai untuk mengikuti video conference, makanya kami berfikir keras agar tak membebani anak, video pembelajaran kami bisa mereka ikuti saat orangtuanya pulang kerja sehingga bisa meminjam HP mereka,” ujar Ali Zamroni, Kepala Sekolah SMPM 1 Kudus, Kamis (23/07/2020).

Ali Zamroni, mengatakan dirinya terbisa mengikuti In House Training (IHT) dengan metode daring, webinar atau semacamnya. Sangat faham kendala-kendala saat proses pembelajaran daring dilakukan. Apalagi bila infrastrukturnya kurang mumpuni. Baik di pihak sekolah maupun dipihak siswa.

”Video kita unggah di channel TV sekolah. Lalu jika ada yang ingin ditanyakan, dapat menyampaikannya di grup whatsapp, kami tidak memaksa siswa untuk membuka video itu pada waktu tertentu secara serentak seperti daring di sekolah lain. Boleh dibuka pada saat perangkatnya siap. sorenya misalnya, boleh,” tuturnya.

Dia ingin, bagaimana caranya anak-anak itu tetap menerima penjelasan konsep konsep materi. Apapun caranya dengan video yang paling sederhana sekalipun tidak apa-apa yang penting adalah anak-anak faham.

“Banyak pertimbangan mengapa kami menggunakan cara tersebut.  Sistem seperti ini membuat pendidik harus lebih kreatif membuat video pembelajaran agar menarik siswa,” ujarnya.

Ali Zamroni, Kepala Sekolah SMPM 1 Kudus (Foto: YM)

Meskipun demikian pihaknya mengaku juga tetap akan mengadakan kegiatan video conference meski hanya satu kali saja, akibat kendala-kendala peralatan terkait sinyal dan kuota data.

“Perlu diketahui bahwa kami sudah memberikan subsidi berupa pulsa kepada para siswa sejak bulan Mei, dengan dana dari BOS. Semuanya  dan itu tanpa melalui permohonan, pokoknya sekolah menyiapkan,” katanya.

Dijelaskannya bantuan kuota data itu diberikan dalam bentuk kuota data dalam satu provider yang sama. Meski setelah dilakukan evaluasi nantinya provider akan disesuaikan dengan kondisi sesuai yang diinginkan siswa.

”Kami berusaha tidak mempersulit siswa selama masa pademi ini,” ujar Ali.

Pembelajaran system Luring atau diluar jaringan juga akan mereka lakukan. Apapun menurut dia, KBM dengan sistem  tatap muka dinilai yang terbaik. Namun, semua diminta memahami bahwa  pola seperti itu sulit diterapkan selama masa pandemi.

“Pembelajaran sistem tatap muka juga dijadwalkan. Tujuannya, menakar sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan. Segala sesuatunya memperhatikan protokol kesehatan. Nanti para siswa datang kesekolah untuk menyerahkan tugas pembelajaran, dan menerima penjelasan materi yang akan disampaikan berikutnya,” kata dia.

Pihaknya mengapresiasi semangat pendidik yang saling membantu membuat video. Selain bertanya kepada guru lainnya yang mempunyai kemampuan sebagai videographer, ada pula yang menggali ilmu dari youtuber.

”Intinya, bagaimana membuat video pembelajaran yang baik dan komunikatif,” jelasnya.

Ali mengakui masih harus menyempurnakan sistem pembelajaran melalui pembuatan video tersebut. Sejumlah perbaikan harus dilakukan agar pemahaman siswa menjadi lebih baik melalui video pembelajaran yang disajikan.

”Intinya, semua pihak harus menyadari, jangan menyulitkan dan memberatkan siswa dan orangtua. Kami dituntut kreatif dalam mendidik di tengah era pandemi seperti sekarang ini,”  tandasnya. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.