Kudus, isknews.com – Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris, meninjau langsung proses pengolahan sampah organik menjadi kompos di kawasan Oasis PT Djarum, Kamis (3/7/2025). Didampingi Kepala Dinas PKPLH, Abdul Halil, serta sejumlah pejabat lainnya, kunjungan ini menjadi bentuk apresiasi Pemkab Kudus atas upaya pengelolaan lingkungan yang dilakukan PT Djarum melalui program Bakti Lingkungan Djarum Foundation.
Bupati menyampaikan, program pengolahan sampah yang dijalankan PT Djarum sangat membantu pemerintah daerah dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Melalui program Asik (Apik Resik), PT Djarum mengumpulkan sampah organik dari hasil pemilahan warga, pasar, hingga pelaku UMKM untuk kemudian diolah menjadi kompos di lokasi Oasis.
“Sampah organik yang sudah dipilah oleh masyarakat diambil oleh PT Djarum lewat program Asik, kemudian diolah menjadi kompos di sini. Saya berterima kasih atas kontribusi ini. Harapannya, dengan pemilahan dan pengolahan yang baik, Kudus bisa menjadi wilayah yang apik dan resik,” ujar Sam’ani.
Bupati juga menjelaskan bahwa upaya ini merupakan langkah konkret untuk mengurangi beban sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Selain pengolahan sampah organik menjadi kompos, Pemkab Kudus juga berencana menyiapkan mesin Refuse Derived Fuel (RDF) bekerja sama dengan PT Pura untuk mengubah sampah anorganik menjadi bahan bakar alternatif.
Sementara itu, Associate Bakti Lingkungan Djarum Foundation, Purwono Nugroho, menyebutkan bahwa kapasitas pengolahan sampah organik di kawasan Oasis saat ini mencapai 50 ton per hari. Sampah yang diolah berasal dari limbah pasar, restoran, sisa makanan, hingga rimbasan tanaman yang dikumpulkan masyarakat.
“Dari hasil pengolahan ini, kami menghasilkan kompos yang kami manfaatkan untuk menyuburkan tanaman di kawasan Oasis, dan bisa diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Silakan masyarakat Kudus yang ingin mendapatkan kompos ini bisa mengirim surat atau datang langsung ke Oasis untuk komunikasi awal,” jelasnya.
Dengan sinergi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, Kabupaten Kudus menargetkan terciptanya sistem pengelolaan sampah yang terpadu dan berkelanjutan, sehingga mewujudkan Kudus sebagai kota yang benar-benar “Asik”: Apik dan Resik. (AS/YM)