Jateng, isknews.com – Warga Desa Nglebur, Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora, kini tidak lagi kesulitan mendapatkan air bersih, berkat kolaborasi antara Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah (JBT), Dinas Sosial Jawa Tengah, dan Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, dan Cipta Karya (PBUMCK). Sarana air bersih berupa 30 sambungan rumah dan satu bak penampungan berkapasitas 10.000 liter diresmikan pada Kamis (5/12).
Proyek ini menjadi bagian dari upaya mendukung program Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem (PKE) di Jawa Tengah. Pembangunan sarana tersebut kini memberi manfaat langsung kepada 70 hingga 100 keluarga di Desa Nglebur.
Pejabat Kepala Desa Nglebur, Rusdianto, menceritakan perjuangan warganya sebelum sarana air bersih hadir. “Dulu, warga harus mencari air hingga ke tengah hutan, terutama di musim kemarau. Sekarang, mereka cukup mengambil air dari depan rumah saja. Ini benar-benar mengubah hidup kami,” ujarnya.
Salah satu penerima manfaat, Slamet, mengaku gembira atas perubahan ini. “Sekarang kami lebih mudah mendapatkan air untuk kebutuhan sehari-hari seperti mencuci, mandi, masak, dan minum. Terima kasih kepada Pertamina dan pihak-pihak yang membantu,” katanya.
Area Manager Communication, Relations & CSR Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho, menegaskan bahwa proyek ini selaras dengan komitmen Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
“Air bersih adalah bagian penting dari SDGs, khususnya poin ke-6 tentang akses air bersih dan sanitasi. Pertamina mendukung tercapainya tujuan ini dengan menghadirkan fasilitas yang bermanfaat langsung bagi masyarakat,” jelas Brasto.
Kepala Dinas Sosial Jawa Tengah, Imam Maskur, memberikan apresiasi kepada Pertamina Patra Niaga atas kontribusinya. “Kolaborasi ini luar biasa. Saya sangat berterima kasih kepada Pertamina yang telah memberikan dampak positif nyata bagi masyarakat Desa Nglebur,” katanya.
Proyek ini tidak hanya mempermudah akses air bersih, tetapi juga berpotensi meningkatkan kualitas hidup masyarakat Desa Nglebur secara keseluruhan. Kolaborasi lintas sektor seperti ini diharapkan terus menjadi model dalam penanggulangan kemiskinan ekstrem di wilayah lain. (AS/YM)
