Kudus, isknews.com – Anggota DPR RI Komisi XI Musthofa terus mengajak masyarakat untuk bijak dalam menggunakan media sosial (medsos). Pasalnya, bijak dalam bermedsos juga merupakan implementasi dari nilai-nilai Pancasila.
Hal ini disampaikan oleh Musthofa dihadapan sebanyak 150 perwakilan guru PAUD di wilayah Kabupaten Kudus. Menurutnya, memahami Pancasila tidak hanya sekedar sila-silanya saja, tapi juga sejarahnya yang
diamanahkan oleh pendiri bangsa terdahulu.
Dirinya pun mengajak para tokoh masyarakat dan tokoh agama, termasuk guru maupun orang tua untuk bisa menjadi tulang punggung dalam mensosialisasikan terkait bijak bermedsos guna membentuk karakter anak bangsa.
“Di era digital seperti sekarang ini, tantangan yang kita hadapi saat ini tidak lagi satu arah, melainkan banyak arah termasuk melalui media sosial karenanya hal itu harus segera diimbangi dengan berbagai pendidikan karakter,” ujarnya dalam sosialisasi yang digelar di aula Rumah Aspirasi DPR RI H. Musthofa Desa Loram Wetan, Jati, Kudus, Rabu (06/03/2024).
Menurutnya, bimbingan untuk bijak bermedsos bisa dimulai dari tataran tingkat keluarga sendiri. Orang tua bisa mengawasi putra-putri nya supaya bisa memanfaatkan medsos dengan benar.
“Jadi bisa memberikan pemahaman agar putra-putri kita tidak menjadi konsumen dan produsen berita-berita Hoax, apalagi ujaran kebencian dan perilaku-perilaku ataupun ujaran yang mengarahkan kepada budaya intoleransi,” paparnya.
Ia menuturkan, banyak sekali sekarang dimana pidato atau ceramah seorang tokoh bisa dengan mudah direkam dan diedit untuk dipotong-potong sesuai keinginannya dan secara masif disebarluaskan kepada masyarakat luas hingga akhirnya menjadikan berita sesat.
“Kecanggihan teknologi seperti, internet dan media sosial harus disikapi dengan bijak. Jadikan semua kecanggihan teknologi itu untuk mempermudah kita dalam mencari dan menambah ilmu pengetahuan serta wawasan dan yang terpenting untuk memperoleh manfaat disisi keuangan yang mana Kudus punya kultur Gusjigang (Bagus Akhlaknya, Pintar Ngajinya dan Pandai Berdagang),” tukasnya. (YM/YM)