Diharap bisa mandiri saat tak kerja di pabrik, 400 buruh RTMM Kudus dilatih keterampilan

oleh -1,557 kali dibaca
Sejumlah peserta pelatihan pembuatan kueh yang diikuti oleh para buruh anggota RTMM saat memperlihatkan hasil karyanya Selasa, 07/11/2022 (Foto: YM)

Kudus, isknews.com – Sebanyak 400 orang buruh rokok dari 35 perusahaan rokok di Kudus antusias ikuti berbagai pelatihan keterampilan yang digelar oleh Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan Minuman Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP RTMM-SPSI) Kudus.

Terdapat 18 paket keterampilan yang ditawarkan oleh RTMM kepada buruh anggotanya. Bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Ketenagakerjaan, Perindustrian, Koperasi (Disnakerperinkop) dan UKM Kabupaten Kudus. Dilaksanakan disejumlah tempat, termasuk beberapa ruang pertemuan di kantor RTMM.

Pelatihan ini bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) yang diterima Kabupaten Kudus tahun ini. Buruh rokok maupun anggota keluarganya pun menjadi prioritas penerima kegiatan pelatihan ini.

Kepala Disnakerperinkop dan UKM Kabupaten Kudus Rini Kartika Hadi Ahmawati menjelaskan, pihaknya memang menggandeng FSP RTMM-SPSI Kudus untuk mengakomodir para buruh rokok yang akan mengikuti pelatihan keterampilan dari DBHCHT tahun 2022.

“Karena kegiatan ini menggunakan DBHCHT, jadi pemberian pelatihan ketrampilan diutamakan para pekerja rokok atau keluarganya. Total ada 18 paket pelatihan keterampilan untuk buruh rokok yang diadakan bersama FSP RTMM-SPSI Kabupaten Kudus,” ujarnya, Senin (07/11/2022).

Ia menyebutkan, jenis pelatihan keterampilan tersebut diantaranya yakni setir mobil, menjahit pakaian, make up artis, pembuatan jajanan pasar, pembuatan kue kering dan tata boga.

“Peserta pelatihan diutamakan para buruh rokok maupun keluarganya yang ada di Kabupaten Kudus yang tergabung di FSP RTMM-SPSI Kabupaten Kudus. Atau bisa juga keluarga buruh rokok bisa ikut pelatihan disini,” jelasnya.

Rini mengatakan, kegiatan pelatihan yang menggunakan DBHCHT dijadwalkan berlangsung mulai bulan Oktober – Desember 2022. Setiap jenis pelatihan memiliki durasi waktu yang berbeda-beda.

“Setiap jenis pelatihan itu waktunya beda-beda, ada yang 17 hari, 22 hari sampai 30 hari. Contohnya untuk pelatihan menjahit itu berlangsung 30 hari,” ucapnya.

Pihaknya menuturkan, tujuan diadakan pelatihan untuk buruh rokok ini yaitu agar mereka bisa semakin mandiri. Apalagi, dengan mengikuti pelatihan ini, buruh rokok bisa memiliki keterampilan tambahan sesuai dengan minat masing-masing.

Kepala Disnakerperinkop dan UKM Kabupaten Kudus Rini Kartika Hadi Ahmawati dan Ketua FSP RTMM-SPSI Kabupaten Kudus Subaan Abdul Rohman saat memberikan arahan kepada para peserta pelatihan keterampilan oleh RTMM (Foto: YM)

“Sebagai contoh, kalau mereka ikut pelatihan menjahit, nanti bisa jahit sendiri jika sudah bisa. Siapa tahu itu nanti bisa menjadi tambahan penghasilan untuk mereka,” terangnya.

Sementara, Ketua FSP RTMM-SPSI Kabupaten Kudus Subaan Abdul Rohman mengaku mendukung dengan adanya kegiatan pelatihan keterampilan bagi para buruh rokok ini. Menurut dia, pelatihan ini bisa membantu meningkatkan keterampilan para buruh rokok yang ada di Kabupaten Kudus.

“Untuk para pekerja pabrik rokok di Kudus ini melalui RTMM kami kebagian 18 paket diantaranya yakni setir mobil 4 paket dari 5 paket yang ada, menjahit pakaian 2 dari 3 paket, make up artis 2 dari 4 paket, pembuatan jajan pasar 2 dari 4 paket, kue kering 2 dari 3 paket serta tata boga 2 paket,” rincinya.

Seorang jurnalis saat dipersilahkan mencicipi kueh hasil karya para buruh peserta pelatihan (Foto: YM)

Suba’an berharap dengan pelatihan ini nanti keterampilan para buruh rokok bisa bertambah. Jadi ketika mereka tidak bekerja lagi, bisa membuka usaha sendiri dengan ketrampilan yang didapat. Selain itu, juga bisa untuk tambahan penghasilan bagi mereka.

“Untuk pelaksanaan kegiatan, kami sudah ada kesepakatan bahwa pelatihan diadakan di siang sampai malam hari. Dalam sehari, satu kelompok mengikuti pelatihan di jam 13.00 – 16.00 WIB, lalu kelompok selanjutnya mengikuti pelatihan di jam 16.00 – 19.00 WIB,” terangnya.

Menurutnya, para buruh rokok antusias untuk mengikuti kegiatan pelatihan keterampilan ini. Mengingat, pelatihan ini bisa menambah kemampuan keterampilan para buruh rokok.

“Mereka tertarik mengikuti ini karena kegiatan ini kan bisa menambah kemampuan keterampilan. Jadi kalau sudah mahir nanti bisa membuka usaha sendiri,” ujarnya.

Salah satu peserta, Sofiyatun warga Desa Getas Rabi, Kecamatan Kaliwungu dari PT Maju Abadi mengaku sangat tertarik mengikuti kegiatan ini. Ia mengatakan, dengan mengikuti pelatihan ini abisa menambah kemampuan keterampilanya di bidang lain.

“Saya tertarik ikut karena memang hobi dan pelatihan ini bisa jadi bekal kalau nanti sudah tidak bekerja di pabrik. Selain itu juga bisa jadi tambahan penghasilan untuk kerja sampingan, bisa bantu suami nambah penghasilan,” paparnya.

Sofiyatun sendiri mengikuti kegiatan pelatihan keterampilan membuat jajanan pasar. Ia menjelaskan, awal mula mengikuti pelatihan ini karena diberi pengumuman dari pabrik nya.

“Dulu dikasih tau dari pabrik kalau mau ada pelatihan ini, lalu saya daftar. Senang sekali bisa ikut, karena bisa dapat ilmu baru, keterampilan baru sampai teman baru,” ujarnya.

Senada, Leny Handayani warga Kelurahan Mlati Norowito, Kecamatan Kota dari PT Djarum Primary Oasis juga mengaku senang mengikuti pelatihan yang didanai dari DBHCHT ini. Ia menyebut, sudah mengikuti pelatihan ini sejak tanggal 26 Oktober 2022 lalu.

“Saya ikut pelatihan membuat jajanan pasar, ini sudah satu pekan itu, kalau jadwalnya nanti 17 hari kerja pelaksanaannya,” ucapnya.

Dirinya menceritakan, selama pelatihan sudah banyak membuat jenis jajan pasar yang dibuat. Mulai dari pelatihan membuat kroket, kue lapis, puding, wingko babat sampai bolu kukus.

“Setelah mengikuti ini senang banget karena kita bisa belajar dari ini. Tujuan saya mengikuti ini supaya punya ilmu sehingga bisa jadi bekal setelah tidak bekerja di pabrik. Sebelumnya saya belum pernah ikut pelatihan membuat jajan pasar seperti ini,” katanya.

Leny mengungkapkan, setelah mengikuti pelatihan ini dirinya ingin membuat usaha di bidang makanan. Yakni seperti membuka bisnis katering atau berjualan jajan pasar.

“Alhamdulillah selama mengikuti pelatihan tidak ada kendala. Ke depan, rencananya pengen bisa buat usaha katering atau menerima pesanan jajan pasar, atau bisa jualan di pasar karena jajan ini selalu ada peminatnya setiap hari,” pungkasnya. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.