Gunakan Lahan Terbatas, Undip Kembangkan Budidaya Air Tawar di Wates

oleh -67 Dilihat

Kudus , isknews.com – Pemuda Karang Taruna “Tunas Jaya” Desa Wates, Kecamatan Undaan, Kudus, bekerjasama dengan Universitas Diponegoro (Undip) Semarang menfaatkan lahan terbatas berupa penggumaan saluran irigasi desa setempat sebagai demplot pengembangan budidaya ikan air tawar.

Melalui program “Ipteks bagi desa binaan Undip” para pemuda dilatih untuk mengembangkan ekonomi produktif pedesaan dengan memanfaatkan lahan terbatas  berupa lahan saluran irigasi  untuk budidaya ikan nila dan tombro.

Koordinator pelaksana program iptek bagi desa binaan Undip, Dr Cahya Setya Utama, yang juga dosen Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) ini mengatakan, bahwa kegiatan ini merupakan pancingan awal bagi karang taruna untuk mewujudkan impian bersama Undip dalam membangun sebuah kawasan Eduechnopreneur.

Koordinator pelaksana program iptek bagi desa binaan Undip, Dr Cahya Setya Utama dan Alfabetian Harjuno Condro Haditomo saat menabur bibit ikan di demplot irigasi desa Wates Kecamatan Undaan Kudus (Foto: YM)

“Dengan hanya memanfaatkan lahan terbatas Di Desa Wates yang nantinya berperan sebagai ikon bisnis integral farming untuk menunjang kawasan wisata edukasi,” katanya saat ditemui di lokasi Irigasi di Desa Wates, Sabtu (22/08/2020).

Dikatakannya, Undip juga melakukan pemetaan wilayah dengan mengidentifikasi potensi alam, sosial dan budaya yang ada di Desa Wates untuk menunjang kawasan wisata edukasi.

Tak hanya pelatihan praktik saja, menurutnya di balai desa Wates, juga sedang berlangsung kegiatan pelatihan budidaya perikanan dengan menerjunkan narasumber Alfabetian Harjuno Condro Haditomo, dari Departemen Akuakulture Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP untuk memberikan pelatihan secara teori dan praktek.

Pemuda Karang Taruna “Tunas Jaya” Desa Wates, Kecamatan Undaan, Kudus, bekerjasama dengan Universitas Diponegoro (Undip) Semarang menfaatkan lahan terbatas sebagai demplot pengembangan budidaya ikan air tawar (Foto: YM)

“Untuk menunjang kegiatan praktek budidaya, FPP UNDIP memberikan bantuan bibit dan pakan ikan. Bibit yang kami berikan adalah Nila dan Tombro, dua jenis ikan yang kami nilai memiliki ketahanan hidup tinggi dalam kolam yang airnya nyaris tak bersirkulasi,” kata dia.

Hasil dari praktek budidaya ini diharapkannya dapat menjadi modal awal bagi pengembangan budidaya ikan air tawar oleh pemuda Desa Wates. Dengan pelatihan dan pengembangan SDM pihaknya berharap Wates bisa menjadi sebuah desa rintisan entrepreneur atau wirausaha meski dalam demplot yang hanya memanfaatkan lahan terbatas.

Menurutnya lahan sepanjang  300m dan lebar 4 meter ini sebelumnya adalah saluran tak terpelihara dengan tanaman eceng gondok diatasnya.

“Namun atas kerja keras pemuda karang taruna Desa Wates semua eceng gondok disingkirkan saluran dikondisikan. Targetnya ya minimal 3 sampai 4 bulan atau di sekitar bulan November nanti kita akan panen raya, hari ini kita taburkan ikan sebanyak 3 kwintal,” ujar Cahya.

Terkait pakan ikan menurutnya pihaknya menggunakan jenis pakan ikan alami seperti daun-daunan atau kita mencoba mengembangkan pengomposan perairan ini sehingga menjadi sumber Plankton untuk pakan ikan.

Dalam program pembinaan di Desa Wates ini pihaknya berkolaborasi antara dosen pertanian, peternakan bahkan untuk mengkonsep ke arah desa eduwisata. “mungkin kita akan datangkan dosen ekonomi atau ekonomi kreatif dari Fakultas Ekonomi,” ujar dia.

Kala Desa Wates ini nanti berkembang menjadi sebuah desa edupreneur. minimal setiap keluarga akan punya kolam, bisa budidaya lele, nila atau sejenisnya.

“Sehingga kebutuhan pangan untuk keluarga bisa tercukupi dari perairan terbatas, diharapnya di tengah pandemi covid ini warga bisa tetap berkreasi berinovasi dan juga tetap terpenuhi kebutuhan akan pangan hewaninya terutama ikan,” ungkapnya.

Seementara itu Aditya Saputra, yang mewakili Karang Taruna Tunas Jaya Desa Wates saat ditemui dilokasi mengatakan, organisasinya memang memiliki program peningkatan usaha ekonomi kreatif  warga yang salah satunya dengan budidaya ikan.

“Harapan kami kegiatan pendampingan oleh Undip ini terus berlanjut, agar para pemuda Desa Wates bisa bertambah pengetahuannya dan para pemuda dimasa pandemi ini memperoleh kegiatan produktif inovatif melalui pemberdayaan potensi dan lingkungan desa,” kata Adit.

Menurutnya  Undip telah mengajarkan kepada kami tentang bagaimana teknologi yang benar dalam kami melakukan budidaya ikan air tawar.

“Kami berharap ini akan bisa menjadi kegiatan rintisan bagi peningkatan pendapatan masyarakat khususnya Desa Wates,” tandas Adit. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.