Kudus, isknews.com – Suasana kekeluargaan terasa kental dalam peringatan Hari Kartini di Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU), Senin (21/4/2025). Bertempat di Gedung Crystal Building, seluruh civitas akademika UMKU, mulai dari dosen, pegawai hingga mahasiswa, bersatu dalam semangat kebangsaan dengan mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia.
Momentum ini tidak sekadar menjadi seremoni tahunan, tetapi juga menjadi ruang refleksi dan silaturahmi. Kegiatan diawali dengan apel bersama yang berlangsung khidmat. Rektor UMKU, Dr. Edy Soesanto, yang memimpin langsung jalannya apel, menyampaikan pesan inspiratif tentang pentingnya pemikiran maju dan peran pendidikan dalam membentuk karakter bangsa.
Dalam amanatnya, Dr. Edy menekankan bahwa semangat R.A Kartini harus terus dikobarkan, terutama dalam dunia pendidikan. Ia mengingatkan bahwa di tengah tantangan zaman, pendidikan bukan hanya soal transfer ilmu, tetapi juga pembentukan karakter.
“Pendidikan menjadi kunci perubahan, dan yang tidak kalah pentingnya adalah pendidikan harus tumbuh bersama pembinaan karakter,” ujar Rektor.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa gagasan R.A Kartini yang melampaui zamannya harus tetap hidup di kalangan generasi muda, termasuk civitas akademika UMKU. Semangat Kartini dalam melawan kebodohan dan sistem patriarki menjadi teladan bahwa perjuangan perempuan tidak pernah usai.
Rektor juga mengutip pesan mendalam dari R.A Kartini, “Bila orang hendak sungguh-sungguh memajukan peradaban, maka kecerdasan pikiran dan pertumbuhan budi harus sama-sama dimajukan.” Pesan ini, menurutnya, relevan untuk terus dijaga dan diamalkan dalam kehidupan kampus.
Setelah apel selesai, kegiatan dilanjutkan dengan musyafahah atau saling bersalaman antar seluruh peserta apel. Momen ini sekaligus menjadi ajang saling memaafkan karena masih dalam suasana Syawal pasca-Idulfitri.
“Karena masih dalam suasana Syawal, kita manfaatkan Hari Kartini ini sekaligus untuk saling bermaaf-maafan antar pegawai dan mahasiswa,” terang Aris, Humas UMKU.
Kemeriahan acara semakin terasa saat digelarnya fashion show pakaian adat oleh para mahasiswa. Satu per satu tampil percaya diri di hadapan para dosen dan tamu undangan, memamerkan keindahan busana tradisional dari berbagai penjuru Nusantara.
Aris menambahkan, kegiatan ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga sebagai sarana menumbuhkan kecintaan terhadap warisan budaya serta mendorong kreativitas mahasiswa.
“Kegiatan fashion show ini tidak hanya menumbuhkan kecintaan terhadap warisan budaya, tapi juga memberikan ruang kreatif dan membangkitkan rasa percaya diri,” ujarnya.
Perpaduan antara nilai budaya, pendidikan karakter, dan suasana kekeluargaan menjadikan peringatan Hari Kartini di UMKU tahun ini terasa hangat dan penuh makna. Lebih dari sekadar seremoni, acara ini menjadi pengingat bahwa semangat Kartini masih hidup dan relevan di dunia pendidikan masa kini. (YM/YM)
