Harga Gabah Anjlok, Petani Cepu Tercekik

oleh -1,174 kali dibaca

Blora, isknews.com (Lintas Blora) – Petani di Kecamatan Cepu Kabupaten Blora, menjerit lantaran harga gabah berangsur anjlok. Rencana pemerintah untuk menyerap gabah petani melalui Badan Logistik (Bulog) dianggap bohong. Pasalnya, hingga saat ini harga masih pada patokan tengkulak.

“Harganya Rp.2.800, katanya hari ini, harganya anjlok,” Kasmijan (70), seorang petani di Cepu saat berada di lahan miliknya yang tengah panen. Menurutnya, seakan ada permainan tengkulak dan kongkalikong antara tengkulak supaya harga gabah rendah.

Dengan anjloknya harga, menurut dia, petani serasa dicekik. Dirinya mengaku kesal dengan kondisi tersebut. Biaya perawatan sampai panen sangat tinggi. “Ongkos untuk panen saja sudah tinggi, belum lagi untuk obat-obatan pertanian. Jelas kami merugi,” katanya.

Pihaknya menganggap Pemerintah bohong, kalau ada rencana mengambil gabah petani. “Sampai sekarang tidak ada. Itu bohong kalau mau diserap,” katanya dengan nada emosi.

Yang membuatnya lebih kesal, lantaran gabah mereka dihargai murah karena kadar air masih tinggi. “Lho bagaimana caraya kami mengeringkan gabah kalau tidak ada panas sepeti ini,” ujarnya. Menurutnya alasan itu hanya permainan saja agar petani tidak bisa menjual dengan harga mahal.

Sementara, Kepala Perum Bulog Sub Divre 2 wilayah Pati, Ahmad Kholison, sebenarnya dalam musim panen pertama 2017 ini Perum Bulog Sub Divre 2 Pati telah menerjunkan satker pengadaan untuk melakukan penyerapan gabah dan beras petani.

Mitra Kerja Pengadaan (MKP) juga telah mendatangani kontrak pemasukan beras ke gudang bulog. “Untuk harganya sendiri dan kuwalitas gabahnya tetap mengacu pada instruksi presiden nomor 5 tahun 2015 dan permentan no 21 tahun 2016,” ujarnya. (As)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.