Inayah Wahid : Program Gemas Djarum, Langkah Kongkrit Ciptakan Generasi Emas dari Hulu

oleh -97 Dilihat
Suasana kegiatan Posyandu internal bagi ibu hamil di brak SKT Pengkol sebagai salah satu upaya upaya dari PT Djarum dalam rangka membantu program pemerintah menekan angka stunting pada anak, Senin 21/08/2023 (Foto: YM)

Kudus, isknews.com – Program Djarum Foundation yakni Gerakan Menjaga Periode Emas (Gemas). Program merupakan upaya dari PT Djarum dalam rangka membantu program pemerintah menekan angka stunting pada anak.

Senior Manager Public Affairs PT Djarum Kudus Purwono Nugroho mengungkapkan, kegiatan ini menyasar para buruh rokok yang sedang hamil dan memiliki anak di bawah lima tahun dengan sejumlah fasilitas yang diberikan PT Djarum diantaranya pemeriksaan kesehatan bagi ibu hamil dan janin yang ada dalam kandungan.

“Ini sebagai upaya mencegah stunting di kalangan internal karyawan kita. Ini bentuk partisipasi kami supaya orang-orang yang bekerja di sini (PT Djarum) dicegah kalau punya anak tidak kena stunting,” jelas Purwono di PT Djarum SKT Pengkol Kudus, (21/08/2023).

Bekerjasama dengan tim kesehatan PT Djarum, tim akan berkeliling dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Baik itu pabrik, kantor, dan lainnya demi memonitor kesehatan karyawan yang sedang hamil.

Para karyawan yang hamil pun akan diberikan pelayanan secara gratis. Bahkan pemeriksaan janin juga akan dilakukan ultrasonografi (USG) medis.

Putri bungsu Presiden ke-4 Republik Indonesia almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Inayah Wulandari Wahid. (Foto: YM)

“Kita lakukan pemeriksaan, monitoring kesehatannya, janinnya. Janin kita monitor dengan USG selama periode kehamilan agar bisa terkontrol,” ungkap Purwono.

Sementara itu kegiatan Posyandu internal brak SKT Pengkol mendapat kunjungan dari Putri Presiden ke-4 Republik Indonesia almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Inayah Wulandari Wahid.

Inayah hadir untuk melihat dari dekat kegiatan dari Satuan Tugas (Satgas) Posyandu yang dilaksanakan oleh karyawan perempuan di brak tersebut. Mulai dari pemeriksaan kandungan hingga segala hal terkait ibu hamil dan menyusui.

Putri bungsu Gus Dur ini mengaku apa yang dilakukan oleh pihak Djarum dalam melihat generasi emas bisa dicapai jika dari hulu sudah dipersiapkan, yakni sejak anak masih dalam kandungan.

“Saya senang melihat perempuan itu difasilitasi untuk menjaga kebutuhan dan kesehatannya pada saat hamil, pertama itu memang merupakan hak bagi karyawan perempuan untuk mendapatkan pelayanan seperti itu dan yang kedua stunting itu saat ini memang menjadi isu besar di Indonesia,” kata Inayah.

Mereka ini adalah orang orang yang bergerak sendiri tanpa harus menunggu pemerintah untuk melakukan hal ini.

“Saya berharap ini bisa menjadi contoh bahwa perusahaan-perusahaan itu tetep mendapat keuntungan kok, bahwa saya bilang mereka ini tetap lebih untung ya terutama misalnya tak harus lakukan cuti dulu untuk melakukan pemeriksaan dan sebagainya. Ini bisa jadi win-win solution bahwa mereka tetap bisa bekerja, ini merupakan tindakan kongkrit,” kata dia.

Pentingnya jaminan kesehatan ibu dan janin hingga anak lahir itu, disampaikan Inayah Wahid saat meninjau Posyandu internal di brak SKT Pengkol PT Djarum Kudus, Senin (21/8) pagi.

Layaknya Posyandu pada umumnya,Posyandu internal di brak SKT Pengkol itu disiapkan meja layanan kesehatan dan bilik pemeriksaan ibu hamil.

Yang menarik, karyawan yang sedang persiapan cuti hamil juga bisa mengikuti kelas edukasi seputar ASI dan bayi di brak PT Djarum itu.

“Seringkali kita sering mendengar bahwa kita serinng mendengar persiapan Indonesia emas, tapi mereka dengan yang dihulu dimana menciptakan anak-anak yang beneran akan menjadi generasi emas. Itu benar-benar se simple bahwa mereka diberikan ASI yang baik dan sejak di kandungan mereka mendapatkan jaminan kesehatan yang baik,” ujarnya.

Inayah Wahid menambahkan, generasi emas yang dicita-citakan melalaui bonus demografi perlu dipersiapan sejak dari hulu.

Sebelumnya, dalam paparannya, Program Manager Bakti Sosial Djarum Foundation Rama Mochtar menuturkan alasan PT Djarum fokus memberikan kemudahan layanan kesehatan seperti Posyandu Internal melalui Program Gemas ini.

Data survei BPS Kabupaten Kudus tahun 2022 menyebutkan, dari total sebanyak 240.908 wanita subur yang ada di Kudus, sebanyak 117.595 orang (49 persen) bekerja di sektor industri.

Dari jumlah itu, sebanyak 67.733 orang pekerja borong wanita bekerja di SKT Djarum.

“Jika dipilah lagi sebanyak 61.751 orang (91 persen) pekerja tersebut merupakan wanita usia suubur (usia 15-49 tahun),” katanya.

BPS juga merilis data ada sebanyak 23.496 bayi usia di bawah dua tahun (baduta) di Kudus. Sekitar 4 ribu diantaranya merupakan anak dari karyawan yang bekerja di SKT Djarum.

“Jika disimpulkan dari jumlah itu 26 persen wanita usia subur di Kudus bekerja di SKT Djarum dan 17 persen baduta di Kudus merupakan anak dari karyawan SKT Djarum. Dari data ini, PT Djarum memiliki kepentingan untuk membantu program Pemerintah dalam hal penanganan stunting untuk menciptakan generasi emas di masa mendatang,” katanya. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.