Kudus, isknews.com – SMP Negeri 1 Jati Kudus berhasil mencuri perhatian dengan inovasi literasinya yang unik dan kreatif. Berkat program Lobster Alit (Strategi Preservasi dan Revitalisasi Perpustakaan), sekolah ini berhasil masuk dalam enam besar Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kudus tahun 2024.
Inovasi ini bertujuan meningkatkan minat baca siswa melalui berbagai sarana yang menarik. Selain memanfaatkan perpustakaan konvensional, SMPN 1 Jati menghadirkan ruang baca tematik, seperti Angkringan Literasi (Alit), Lobi Literasi (Lobster), Gazebo Literasi (Gazter), Tangga Literasi, serta Vintage Corner.
Menurut Kepala SMPN 1 Jati, Sumaryatun, Angkringan Literasi menjadi daya tarik utama siswa. Mengadopsi konsep angkringan yang populer, tempat ini memungkinkan siswa membaca sambil menikmati jajanan dari kantin kejujuran. “Anak-anak bisa membaca sambil nyemil, sehingga mereka tidak jenuh,” ujarnya.
Selain itu, Lobi Literasi yang berada di pintu masuk sekolah menyediakan rak buku dan meja untuk para tamu, wali murid, atau masyarakat umum yang memiliki kepentingan di sekolah. Sementara itu, Gazebo Literasi di halaman sekolah menjadi tempat santai membaca selama jam istirahat.
Inovasi lain yang menarik perhatian adalah Tangga Literasi, yang menghubungkan lantai dasar dengan perpustakaan di lantai dua. Di sepanjang tangga, siswa dapat belajar tentang tata surya melalui infografik yang menarik. Di perpustakaan, mereka juga disuguhi Vintage Corner, yang memamerkan koleksi benda-benda kuno seperti mesin ketik, sepeda onthel, dan radio tua, menambah nuansa nostalgia sekaligus edukasi.
“Kami memulai program ini sejak Juli 2023. Dari evaluasi, terlihat peningkatan kemampuan membaca dan minat literasi siswa, yang tercermin dalam rapor literasi mereka,” tambah Sumaryatun.
Keberhasilan program ini membawa SMPN 1 Jati menjadi salah satu dari enam finalis KIPP Kudus 2024. Prestasi ini menjadi bukti nyata bahwa inovasi dalam pendidikan mampu memberikan dampak positif sekaligus menginspirasi sekolah lainnya untuk lebih kreatif dalam meningkatkan minat literasi siswa. (AS/YM)