Kudus, isknews.com – Kelompok KKN mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) yang ditempatkan di Desa Margorejo, Kecamatan Dawe, Kudus, melaksanakan sejumlah aktifitas yang sesuai dengan bidang keilmuan yang kini sedang mereka geluti yakni SI Prodi Keperawatan dan S1 Apoteker.
Bertempat di Aula Pemerintahan Desa Margorejo, kegiatan tersebut meliputi pemeriksaan kesehatan gratis, pameran makanan dan minuman kesehatan serta menampilkan beberapa produk pangan kesehatan hasil ciptaan mereka dan diperkenalkan kepada warga setempat, Minggu (30/01/2022).
Menurut Dosen Pembimbing KKN UMKU Desa Margorejo Tri Suwarto mengatakan, mahasiswanya memang diarahkan untuk brain storming, menganalisis lapangan, lalu mengembangkan temuan yang ada di lapangan.
“Di desa ini memang sangat meilmpah hasil buah rambutan, maka mahasiswa kami arahkan untuk mengembangkannya dalam bentuk pangan Kesehatan dengan berbasis kearifan lokal,” kata Tri Suwanto.
Dijelaskannya, acara bazar produk yang digelar di Aula Pemdes Margorejo ini meliputi display produk diantaranya selai rambutan, setup rambutan, wedang Jahe Selai Rambutan, dan teh kulit rambutan.
“Sekilas tentang teh kulit rambutan karya mahasiswa UMKU memiliki banyak manfaat kesehatan. Diantaranya untuk menurunkan demam, mengobati diare, menghentikan pendarahan, mengobati wasir, antihiperkolesterol, antidiabetes dan antioksidan,” rincinya.
Ditambahkan oleh Tri Suwanto, selain itu kulit buah rambutan juga berfungsi untuk meningkatkan imunitas tubuh.
“Saya lihat masyarakat yang hadir dan menyaksikan produk-produk ini terlihat sangat antusias. Bahkan salah satu tokoh masyarakat meminati produk The Kulit Rambutan, dan bermaksud untuk memopulerkan dan mengembangan produk tersebut,” terangnya.
Terpisah Rektor UMKU Rusnoto, SKM, M. Kes.(Epid) mengatakan mahasiswa memang wajib berdharma bakti dengan keilmuan yang dimiliki, tapi mahasiswa juga harus kreatif untuk menciptakan produk berbasis kearifan local.
“Atas hal tersebut kami sangat mengapresiasi dan mensuport produk-produk mahasiswa yang berbasis pada temuan dan kearifan local,” ujar Rektor. (YM/YM)