Minimalisir Dampak Bencana, BPBD Kudus Gelar Edukasi ke Masyarakat

oleh -1,198 kali dibaca

Kudus, isknews.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Kudus, telah menyelengarakan kegiatan sosialisasi pengurangan resiko bencana bagi masyarakat didaerah rawan bencana banjir TA.2017 di aula Balai desa Jati Wetan Kecamatan Jati Kabupaten Kudus, Kamis (07/12/2017).

Ketua panitia Abdul Jalil mengatakan, Acara yang dibuka langsung oleh Sekretaris BPBD Kabupaten Kudus Ahmad Djunaedi S.ST itu diikuti sekitar 80 orang peserta, diantaranya Camat Jati, Andreas Wahyu. S.Ap, Kapolsek Jati AKP Bambang Sutaryo, Ahmad Djunaidi.S.ST Sekretaris BPBD Kabupaten Kudus, Serka M.Rofik mewakili Danramil 02/ Jati, Kepala Desa serta tokoh masyarakat se-Kabupaten Kudus yang wilayahnya rawan bencana banjir.

Salah seorang Narasumber dari Komunitas Pemerhati Banjir (KPB) Hendra mengatakan, Bencana Banjir adalah bencana yang paling sering melanda Indonesia, curah hujan diatas normal dan adanya pasang naik air laut merupakan penyebab utama terjadinya banjir.

Selain itu faktor ulah manusia juga berperan penting seperti penggunaan lahan yang tidak tepat, pembuangan sampah ke dalam sungai, pembangunan pemukiman di daerah dataran banjir dan sebagainya.

Adapun banjir terbagi menjadi 3 kategori, antara lain Banjir (genangan), Banjir bandang dan Banjir rob, akibat naiknya permukaan air laut.

Penyebab banjir, lanjut Hendra, diantaranya Permukaan tanah lebih rendah dibandingkan muka air laut, Terletak pada suatu cekungan yang dikelilingi perbukitan dengan pengaliran air keluar sempit, Curah hujan tinggi. Lalu banyak pemukiman yang dibangun pada dataran sepanjang sungai, Aliran sungai tidak lancar akibat banyaknya sampah dan kurangnya tutupan patahan di daerah hulu sungai.

Hendra juga memberikan tips kepada warga mengenai apa yang dilakukan ketika terjadi banjir, diantaranya dengan menghindari berjalan di dekat saluran air dengan tujuan supaya menghindari terseret arus banjir, mematikan aliran listrik di dalam rumah atau menghubungi PLN untuk keamanan, mematikan aliran listrik di wilayah yang terkena bencana, mengungsi ke daerah aman atau posko banjir sedini mungkin saat genangan air masih memungkinkan untuk dilewati.

Kemudian segera amankan barang barang berharga ke tempat yang lebih tinggi dan jika air terus meninggi hubungi instansi yang terkait dengan penanggulangan bencana seperti Kantor Kepala Desa, Lurah ataupun Camat.

Pihaknya juga memberikan panduan ketika banjir telah usai, Diantaranya secepatnya membersihkan rumah, gunakan antiseptik untuk membunuh kuman penyakit, Cari dan siapkan air bersih untuk menghindari
terjangkitnya penyakit diare, Mitigasi dan Upaya Pengurangan Risiko Bencana.
Penataan daerah aliran sungai secara terpadu dan sesuai fungsi lahan, Tidak membangun rumah dan pemukiman di bantaran sungai serta di daerah banjir, Pemasangan pompa untuk daerah yang lebih rendah
dari pemukiman laut dan terakhir Program penghijauan daerah hulu sungai harus selalu dilaksanakan serta mengurangi aktifitas dibagian sungai rawan banjir.

Dikatakan Hendra, Dampak Banjir Alan mengakibatkan rusaknya sarana-prasarana termasuk perumahan, gedung, jalur transportasi putus, dan peralatan rumah tangga rusak atau hilang.

Selain itu, dari sisi kesehatan, dapat menimbulkan penyakit diare, infeksi saluran pernafasan, lalu dari sisi materi dapat menimbulkan erosi bahkan longsor, keempat adanya Pencemaran lingkungan. (AJ)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.