Kudus, isknews.com – Selama Pasca lebaran tahun ini, stok labu atau kantong darah di Kabupaten Kudus menipis dikarenakan banyaknya permintaan darah. Apalagi PMI tidak bisa membatasi permintaan yang datang.
Humas UTD PMI Kabupaten Kudus Praptiningsih, kepada isknews.com pada Senin (3/7/2017) mengatakan, Jumlah labu darah sehat yang ada di unit transfusi darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kudus sampai hari ini tersisa 79 kantong darah.
Ditambahkannya, jika melihat dari jumlah pendonor pengganti bisa dikategorikan tetap banyak. Namun dalam kenyataannya, jumlah permintaan juga terus meningkat sehingga beberapa pekan pasca lebaran ini seringkali terjadi kelangkaan stok darah di PMI.
Seperti pada kondisi sepekan setelah lebaran pada Senin 3 Juli 2017 hari ini, jumlah stok 79 kantong labu darah tersebut diantaranya golongan darah A ada 12 kantong, golongan darah B ada 30 kantong, golongan darah AB ada 7 kantong dan golongan darah O ada 30 kantong. “Sementara ini stok kantong darah bisa dibilang menipis, dan jauh dari aman, karena masih jauh dari jumlah katagori aman yakni 400 kantong.” jelasnya
Menurut Prapti, kelangkaan stok darah pasca lebaran memang selalu terjadi. Namun hal itu diakui wajar, karena sebelum puasa Ramadhan, PMI telah menggiatkan kegiatan donor darah untuk persediaan pada bulan Ramadhan dan Lebaran.
Lebih lanjut dirinya menambahkan, agar kelangkaan darah di PMI tidak terus terjadi, maka dipastikan pada tanggal 10 Juli 2017 nanti sudah mulai aktif kembali. Yakni, dari pendonor yang tercatat sebagai pekerja di perusahaan rokok. “Selain dari perusahaan rokok yang sudah aktif bekerjasama, ada juga instansi pemerintahan, sekolah, kampus dan lainnya,” imbuhnya
“Kami berharap masyarakat Kudus, untuk bisa meluangkan waktu berdonor darah di Unit Tranfusi Darah PMI terdekat untuk menambah ketersediaan stok darah,” pungkas Prapti. (AJ)