Penguatan Kearifan Lokal, Siswa SMP4 Kudus Tampilkan Seni Barongan pada Gelar P5

oleh -1,319 kali dibaca
Kepala Sekolah SMP4 Kudus, Dedi Triantoko bersama para siswa pemain Barongan pada pentas Proyek penguatan profil pelajar pancasila (P5) di halaman indoor sekolah (Foto: YM)

Kudus, isknews.com – Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 4 Kudus Dedi Triaprianto menyebut Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan sebuah kegiatan kurikuler yang dirancang untuk menguatkan upaya dalam pencapaian kompetensi karakter siswa dengan profil pelajar Pancasila.

Hal tersebut dia sampaikan usai membuka Selama dua hari yakni Jumat dan Sabtu SMP4 Kudus melaksanakan gelar karya, pertama pada Jumat (26/5/2023) di bidang kewirausahaan, dan Sabtu (27/5/2023) pentas seni.

 ”Kewirausahaan ada berbagai kerajinan dan inovasi yang dibuat siswa kemudian dijual di sekolah dan nanti ada manajemennya secara rinci. Dan hari ini berbagai macam pentas seni dari hasil pengetahuan yang mereka dapatkan di sekolah selama setahun terakhir,” ucapnya, Sabtu (27/05/2023).

Sedangkan untuk gelar seni pihaknya lebih mengetengahkan mengangkat budaya kearifan lokal di Kudus yakni pentas Barongan. Disamping juga beberapa pentas seni dan pentas seni nusantara yang lain, dengan melibatkan siswa-siswi kelas 7.

“Tema P5 di sekolah kami dengan mengusung kearifan lokal mengangkat pentas seni budaya Barongan, agar para siswa-siswi mendapatkan pembelajaran budaya kearifan lokal bahwa Barongan adalah merupakan salah satu budaya Kudus yang saat ini menjadi icon ,” terangnya.

Dia menambahkan kegiatan P5 ini sebenarnya salah satu implementasi penerapan Kurikulum Merdeka di sekolah. Program ini di dalamnya sebuah materi bahwasanya dalam suatu proses kegiatan pembelajaran porsi mata pelajaran dikurangi 30 persen untuk Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

 “Penerapan Kurikulum Merdeka ini, di SMP4 Kudus pada semester 2 untuk mata pelajaran porsinya dikurangi 30 persen untuk kegiatan P5,” tambahnya.

Dalam pagelaran Barongan , pihaknya melibatkan puluhan siswa yang memiliki peran masing-masing mulai dari pemain barongannya, penari pengiringnya hingga penabuh gamelan dan kendang khas Barongan.

 “Dengan pagelaran pentas seni Barongan  ini nampak pendidikan karakter seperti dari sikap, musyawarah dan kegotongroyongan. Hal ini dilakukan sekaligus memberikan edukasi kepada para siswa-siswi harus bangga dengan seni budaya kearifan lokal yang dimiliki.

“Selain Barongan kearifan local di sekitar sekolah kami ini juga dikenal dengan perajin bahan rajut,” kata dia.

Dari pantauan media ini, gelar pentas budaya yang dilaksanakan di halaman indoor SMP4 berlangsung meriah, sejumlah siswa dan siswi antusias mengikuti jalannya pagelaran di panggung yang disediakan oleh pihak sekolah.

Hira Attariq, salah seorang siswa kelas VII mengaku memilih barongan karena merupakan salah satu budaya di Kudus. Ia dan teman-temanya yang tampil dalam pentas seni tersebut memang ingin melestarikan budaya yang ada.

”Kami sangat tahu jika barongan itu budaya di Kudus. Jadi sangat berkesan dan membanggakan bagi kami bisa mementaskan barongan,” katanya. (YM/YM)


KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.