Kudus, isknews.com – Progres pembangunan kolam retensi untuk mengatasi banjir di Kabupaten Kudus kini telah mencapai 85 persen. Pembangunan yang dilakukan di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati ini dirancang untuk menampung air hujan serta limpasan dari beberapa sungai di sekitarnya.
Dengan target penyelesaian pada akhir tahun 2024, kolam retensi tersebut diharapkan dapat berfungsi untuk mengurangi risiko banjir saat musim penghujan tiba.
“Progres pembangunan kolam retensi ini sudah mencapai 85 persen. Kami optimistis pekerjaan ini bisa rampung dalam waktu dekat sehingga siap difungsikan untuk mengurangi risiko banjir saat musim hujan tiba,” ujar Direksi Teknis Lapangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana, Nisar Suci Raharjo, dalam keterangannya, Kamis (10/10/2024).
Kolam retensi dengan luas sekitar 5 hektare dan kedalaman 6 meter ini dirancang dengan kapasitas tampung yang cukup besar, sehingga mampu menahan air agar tidak langsung mengalir ke pemukiman warga. Dengan begitu, banjir di wilayah rendah Kabupaten Kudus dapat dicegah atau setidaknya diminimalisir.
“Fungsi utama kolam retensi ini adalah menahan air sementara sebelum dialirkan kembali ke sungai. Dengan begitu, debit air yang mengalir ke daerah hilir tidak akan langsung membesar dan potensi banjir dapat dikurangi,” jelas Nisar.
Saat ini, pembangunan fokus pada pemasangan pipa kolom dan persiapan pemasangan pompa. Empat pompa dengan kapasitas masing-masing 2 ribu liter per detik akan mulai dipasang pertengahan bulan Oktober 2024.
“Pertengahan bulan kemungkinan pompa sudah datang dan harapannya di akhir tahun bisa difungsikan,” tambah Nisar.
Pembangunan ini menggunakan anggaran dari APBN 2024 senilai Rp 350 miliar. Dengan adanya kolam retensi ini, wilayah-wilayah terendah di Kudus diharapkan dapat terbantu mengurangi limpasan air dari sungai-sungai sekitar.
Proyek yang melibatkan sekitar 250 pekerja ini juga dilengkapi dengan dua pintu besar dengan masing-masing empat saluran untuk membantu pembuangan air dari kolam retensi ke sungai.
“Kami masih berfokus pada pemasangan pompa dan memastikan seluruh sistem siap digunakan. Kolam retensi ini diharapkan dapat efektif mengurangi risiko banjir di kawasan pemukiman,” pungkas Nisar.
Pembangunan kolam retensi ini ditargetkan selesai pada akhir tahun 2024 dan siap menghadapi puncak musim hujan di awal tahun 2025. (YM/YM)