Kudus, isknews.com – Sekelompok anak muda yang mengaku sebagai santri yang tergabung dalam Relawan Santri untuk Mas Gibran (Relasi Gibran). Kelompok relawan ini mendukung Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden di Pilpres 2024 mendatang.
Para santri santri milenial di wilayah Muria Raya yang datang di wilayah Kabupaten Kudus, Demak, Jepara, Pati, dan Rembang mendeklarasikan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka untuk maju menjadi Calon Wakil Presiden (Cawapres) pada Pemilu 2024 mendatang.
Deklarasi dukungan para santri ini mulai disampaikan di sebuah ruang pertemuan di Rumah Makan Kudus, sebagai titik awal mengawal walikota Solo maju mendampingi salah satu Calon Presiden (Capres) nantinya.
Koordinator Relasi Gibran, Abdul Fuad Amirul Adha mengatakan, sosok Gibran selama memimpin Kota Surakarta dianggap sudah cukup sebagai bekal positif untuk memimpin Indonesia.
Kata dia, Indonesia sudah waktunya memiliki sosok pemimpin muda yang energik, inovatif, kreatif, serta dekat dengan para santri dan kiai.
Kriteria tersebut, lanjut Abdul Fuad, sudah ada pada sosok putra sulung Presiden RI Joko Widodo. Sehingga perlu didukung dan dikawal agar perjuangan walikota Solo bisa berlanjut untuk masyarakat Indonesia.
“Beberapa kriteria tersebut jadi alasan kami bersatu dalam Relasi Gibran. Kami lihat kepemimpinan mas Gibran sebagai walikota mampu membawa kemajuan Kota Surakarta dan menjadi kota toleran terhadap semua agama,” terangnya, Minggu (20/8/2023)
Abdul Fuad mengklaim sudah ada sekitar 500 santri yang tergabung dalam Relasi Gibran siap mengawal menjadi Cawapres.
Sejumlah agenda bakal disiapkan dalam rangka memberikan dukungan dan sosialisasi kepada masyarakat, untuk bersama-sama mendukung walikota Solo maju dalam Pilpres 2024. Mengingat Gibran dinilai mempunyai peluang besar menarik suara dukungan masyarakat dari kalangan milenial.
Beberapa kegiatan, lanjut Fuad, seperti festival solawat nusantara bakal dilaksanakan di beberapa daerah. Guna memantapkan dukungan kepada walikota Solo.
Bahkan, pihaknya siap melakukan konsolidasi kepada seluruh santri di Indonesia secara bertahap. Bertujuan untuk menggalang dukungan sebanyak mungkin mengawal Gibran Rakabuming Raka maju Cawapres.
“Kami komitmen mendukung Gibran agar terus berkarya dan menjadi harapan baru santri Indonesia,” tuturnya.
Abdul Fuad menambahkan, pihaknya tidak menentukan siapa sosok Capres yang harus didampingi Gibran. Keputusan tersebut diserahkan kepada walikota Solo, tentunya sosok yang memiliki visi dan misi yang sama.
Dia berharap, dukungan ini menjadi salah satu penghantar Gibran Rakabuming Raka maju memimpin Indonesia. Menjadi sosok pemimpin muda yang bisa menjadi wadah pemikiran para santri.
“Ke depan, kami berharap ada keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait batas usia Capres dan Cawapres,” ujarnya.
Diketahui, Mahkamah Konstitusi (MK) saat ini masih membahas permohonan uji materi terhadap Pasal 169 huruf q Undang-undang Pemilu terhadap UUD 1945. Dalam pasal itu menyebutkan persyaratan menjadi capres/cawapres berusia paling rendah 40 tahun. Namun diusulkan usia minimal capres dan cawapres menjadi 35 tahun.
“Terkait umur, kami kembalikan ke pemerintah. Kami dukung terus mas Gibran maju lagi jadi pemimpin bangsa,” lanjut Fuad.
Santri milenial asal Kudus, Uli Wahyu Puspitasari menyebut, sosok walikota Solo dinilai cocok menjadi pemimpin Indonesia.
Dia menilai Gibran sudah waktunya membawa perubahan terhadap kemajuan Indonesia melalui kreativitas dan inovasi program-program pembangunan negara.
“Saya pribadi menilai sosok mas Gibran bisa membangun negara Indonesia semakin maju lagi dengan maju sebagai Cawapres,” harapnya. (YM/YM)