Setia Budi Wibowo : Tangkal dan Tak Sebarkan Hoax di Medsos Juga Implementasi Bela Negara

oleh -691 kali dibaca
Anggota komsi B DPRD Provinsi JAteng Setya Budi Wibowo saat menjadi pembicara utama pada Pemasyarakatan dan Revitalisasi Nilai-Nilai Pancasila yang digelar oleh Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jawa Tengah di Kudus (Foto: YM)

Kudus, isknews.com – Anggota komisi B DPRD Provinsi Jawa Tengah Setya Budi Wibowo saat menjadi pembicara dalam acara Pemasyarakatan dan Revitalisasi Nilai-Nilai Pancasila yang digelar oleh Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jawa Tengah di Kudus mengatakan, menerapkan Pancasila sebagai tuntunan dalam kehidupan sehari-hari artinya, nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi kunci dalam mengatur tingkah laku dan sikap di masyarakat.

Acara yang digelar di aula lantai 3 Gedung Kesbangpol Kabupaten Kudus itu bertajuk implementasi nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dihadiri oleh Kepala Kesbangpol Kudus Mohammad Fitriyanto, para anggota ormas dan generasi muda milenial di Kudus, Minggu (19/03/2023) siang.

“Kegiatan ini digelar untuk pemasyarakatan dan revitalisasi nilai-nilai pancasila. Tema ini intinya membumikan, melestarikan, bela negara, implementasi praktek dalam kehidupan sehari-hari dari nilai pancasila itu sendiri,” ujar Setya Budi Wibowo

Lebih lanjut dirinya menyebut tema penting lainnya yang dihelat pada kegiatan pagi itu adalah mengenai permasalahan yang berada di kehidupan milenial.

“Sekarang yang lagi marak digenerasi milenial kan seperti rasa individual yang tinggi, gotong royongnya kurang dan kebersamaan yang sudah mulai luntur. Ini menjadi perhatian khusus agar generasi penerus bangsa ini tidak kehilangan arah,” paparnya

Saat ini milenial memasuki kemudahan berlimpah sejak memasuki era internet. Milenialpun semakin
mudah terhubung untuk saling berinteraksi dan bermedia sosial. Salah satu peran penting generasi muda milenial adalah dengan tidak mnyebarkan informasi hoaks ke publik.

“Mereka berkomunikasi, berperilaku, bekerja, dan berpikir sebagai masyarakat di media sosial di dunia maya, sejumlah aspek budaya dari luarpun masuk secara praktis dan seketika. Penggunaan internet
untuk melakukan segala aktivitas mereka tanpa batas ruang dan waktu. Untuk itu harus ada bekal dan wawasan kebangsaan untuk memfilter segala aspek yang muncul dari luar tersebut,” ungkapnya.

Pihaknya menjelaskan bahwa implementasi bela negara untuk pemuda atau pelajar adalah belajar dengan tekun, tidak melakukan hal yang merugikan orang lain dan saling menghargai antar sesama serta menangkal dan tidak menyebarkan hoax.

“Mereka harus menemukan rasa cinta tanah air, gotong royong, saling menolong antar suku, etnis, agama, budaya dan berbagai hal lainnya,” katanya

Sementara itu Kepala Kesbangpol Kudus Mohammad Fitriyanto menyebut tugas bela negara bukan hanya tugas TNI saja namun menjadi kewajiban seluruh Warga Negara Indonesia.

“Karna kita ini kan negara satu kesatuan dan tadi saya sampaikan, kalau kita berbicara suku etnis di indonesia ini ada lebih dari 1300 an, agama ada 6, kita harus rawat dengan baik dan benar,” ujarnya

Anak-anak milenial saat ini didominasi terpengaruh penggunaan sosial media, kemajuan tehnologi yang luar biasa membuat rekan-rekan milenial harus selalu waspada terhadap budaya asing yang masuk.

“Kan mudah secara tidak langsung mempengaruhi adek-adek kita. Oleh karena itu untuk jangan mudah ngeshare info yang dapat memecah belah bangsa ini. Jika tidak ini akan mudah dipicu oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk memecah belah NKRI,” tandasnya

Sebagai informasi kegiatan ini dihadiri oleh sebagian ormas, paskibraka, rekan milenial dan berbagai elemen masyarakat lainnya. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.