Kudus, isknews.com – Persiku Kudus harus menerima kenyataan pahit setelah dibantai oleh PSIM Yogyakarta dengan skor 0-5 dihadapan 5.178 penonton dan pendukungnya sendiri, pada pertandingan lanjutan Pegadaian Liga 2 yang berlangsung di Stadion Wergu Wetan, Kudus, pada Minggu (20/10/2024).
Tuan rumah yang gagal meredam dominasi serangan PSIM. Sementara tim tamu bermain sangat mendominasi jalannya pertandingan. Gol pertama PSIM tercipta di menit ke-29 melalui aksi Arlyansyah Abdulmanan, yang memanfaatkan kelengahan lini belakang Persiku. Skor 1-0 untuk PSIM bertahan hingga babak pertama usai.
Memasuki babak kedua, PSIM semakin menggila dengan mencetak empat gol tambahan. Yusaku Yamadera menambah penderitaan Persiku dengan gol di menit ke-49. Muammar Khadafi turut menyumbang gol di menit ke-52, sementara Arya Putra Gerryan S Lawolo menambah keunggulan PSIM di menit ke-66.
Kebobolan demi kebobolan membuat Persiku Kudus kesulitan untuk bangkit. Rafael De Sa Rodrigues, yang tampil impresif, mencetak dua gol berturut-turut di menit ke-79 dan 81, sekaligus mengunci kemenangan telak PSIM Yogyakarta. Persiku tak mampu membalas satu pun gol, meski telah melakukan sejumlah pergantian pemain.
Laga ini juga diwarnai beberapa kartu kuning, dengan pemain Persiku, Reinaldo Manuel Ahumada Cisternas, diganjar kartu kuning pada menit ke-66, sementara Arif Satyayudha Alkanza dari PSIM mendapat kartu kuning di menit ke-57.
Para penonton yang hadir di Stadion Wergu Wetan terlihat sangat kecewa atas hal itu. Mereka tiba-tiba beralih mendukung tim tamu, alih-alih memberikan peringatan keras atas permainan Persiku yang sangat mengecewakan.
Rasa kekecewaan para pendukung skuad Macan Muria juga ditunjukkan dengan tidak adanya anthem Persiku yang dinyanyikan usai laga sore ini. Namun mereka malah ikut menyanyikan anthem PSIM Jogja dengan suara lantang dan mengucapkan selamat atas kemenangan tim tamu tersebut.
Setelah pertandingan, dalam sesi konferensi pers, pelatih kepala PSIM Yogyakarta, Seto Nurdiantoro, menyampaikan rasa syukurnya atas kemenangan timnya tersebut.
“Selamat sore untuk kita semuanya. Yang pertama, sukses kami sendiri. Nah, ini kita dapat tiga poin di sini, selamat untuk teman-teman suporter, manajemen, dan pemain. Hasil yang maksimal, tapi tentunya masih banyak kekurangan dari kami. Kesalahan-kesalahan di ricuh, komunikasi, harapannya bisa diperbaiki pelan-pelan dan permainan bisa lebih baik ke depannya,” ujar Seto.
Di sisi lain, pelatih sementara Persiku Kudus Awwaludin meminta maaf kepada masyarakat Kudus atas hasil yang mengecewakan tersebut.
“Mohon maaf untuk masyarakat Kudus, hasil ini di luar ekspektasi kami semua. Ini akan menjadi bahan evaluasi untuk ke depannya, terutama terkait fokus dan konsentrasi yang hilang di pertandingan tadi. Itu akan menjadi PR besar bagi kami,” ungkapnya.
Dirinya menyampaikan, strategi yang digunakan Persiku kali ini adalah menyerang. Namun di beberapa momentum, karena kehilangan fokus, skuad Macan Muria kehilangan bola.
“Momen-momen itu yang membuat kita kebobolan,” katanya.
“Ke depan, kami akan memperbaiki apa yang menjadi kekurangan kami. Gol-gol yang tercipta murni karena ada kesalahan (di Persiku),” lanjutnya.
Ketika disinggung permainan Persiku yang monoton selama Liga 2 musim ini, Awwaludin mengatakan bahwa para pemain Macan Muria sudah latihan secara profesional.
Namun lagi-lagi, dirinya mengatakan bahwa apa yang terjadi dalam pertandingan hari ini akan menjadi bahan evaluasi mereka ke depan.
“Akan menjadi bahan evaluasi kami ke depan, pertandingan tadi cukup di luar ekspektasi,” ujarnya.
Sementara dari pantauan media ini diluar stadion para suporter Persiku terlihat enggan meninggalkan stadion, mereka ingin bertemu manajemen, mempertanyakan sejumlah hal yang menjadi penyebab kekalahan tim kesayangannya tersebut.
Meski akhirnya setelah lama berorasi didepan gerbang stadion mereka berangsur-angsur pulang. (YM/YM)