UMK Bahas Strategi Pengembangan Agribisnis dengan Pendekatan Rantai Nilai

oleh -321 kali dibaca
Foto: Dok. ist.

Kudus, isknews.com – Program Studi Agribisnis Universitas Muria Kudus (UMK) sukses menggelar kuliah umum dengan tema “Membangun Sistem dan Usaha Agribisnis di Indonesia: Pendekatan Rantai Nilai”. Acara yang berlangsung pada pukul 09.00 hingga 11.40 WIB ini menghadirkan Suprehatin, S.P., M.AB., Ph.D., Sekretaris Eksekutif Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI) dan dosen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB University, sebagai narasumber.

Kuliah umum ini dihadiri oleh mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Pertanian UMK, yang antusias mendengarkan pemaparan materi dari Suprehatin. Dalam kuliahnya, Suprehatin menjelaskan pentingnya pertanian bagi keberlanjutan suatu bangsa. Menurutnya, agribisnis bukan hanya sekadar kegiatan bertani di sawah, tetapi merupakan rangkaian bisnis pertanian dari hulu hingga hilir, mencakup budidaya hingga distribusi ke konsumen.

Suprehatin menjabarkan bahwa agribisnis dipandang sebagai sistem dan usaha. Sebagai sistem, agribisnis terdiri dari empat elemen yang saling berhubungan, yaitu subsistem hulu, subsistem usaha tani, subsistem hilir, dan subsistem penunjang. Sinergi yang baik di antara keempat subsistem tersebut sangat diperlukan agar sistem agribisnis berjalan dengan lancar. Sementara itu, sebagai usaha, agribisnis meliputi penyediaan barang atau jasa yang dijual untuk mendapatkan keuntungan.

Selain itu, pendekatan rantai nilai dalam agribisnis juga menjadi pokok pembahasan utama. Suprehatin menekankan pentingnya koordinasi antar pelaku agribisnis dalam rantai nilai pangan dan pertanian, mulai dari produsen hingga konsumen. Ia juga menyoroti bagaimana petani kecil dan usaha kecil menengah sering kali mendapatkan manfaat yang tidak setara dalam rantai nilai agribisnis. Oleh karena itu, pengembangan rantai nilai yang inklusif dan berkelanjutan diharapkan dapat memberikan keuntungan yang lebih adil bagi semua pihak.

Sesi tanya jawab yang berlangsung setelah pemaparan materi diikuti dengan penuh antusias oleh mahasiswa. Mereka mengajukan berbagai pertanyaan terkait cara merintis usaha agribisnis dan peran petani kecil dalam mendukung ketahanan pangan Indonesia. Kuliah umum ini memberikan wawasan baru bagi mahasiswa dan diharapkan mampu mempersiapkan mereka sebagai generasi muda yang berdaya saing di sektor agribisnis.

Kuliah umum ini menjadi salah satu upaya Universitas Muria Kudus dalam membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan praktis di bidang agribisnis, sejalan dengan tuntutan perkembangan sektor pertanian modern. (AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :