UMKU dan UiTM Malaysia Gelar Kuliah Umum Internasional Bahas Thalassemia

oleh -600 kali dibaca
oleh
Foto: Istimewa / humas UMKU

Kudus, isknews.com – Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat jejaring akademik global dengan menggelar International Public Lecture pada Jumat, 21 Februari 2025.

Acara yang menggandeng Universiti Teknologi MARA (UiTM) Malaysia ini mengangkat tema “The Issue of Thalassemia in Some Perspectives” dan menghadirkan para ahli lintas disiplin untuk membahas thalassemia secara komprehensif.

Acara ini menghadirkan tiga pembicara utama, yaitu Assoc. Prof. Dr. Wan Ismahanisa Ismail dari UiTM Malaysia, Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UMKU Indanah, S.Kep., Ns., M.Kep., serta Dr. Trias Hernanda, M.H., yang membahas topik dari perspektif kesehatan hingga aspek hukum.

Rektor UMKU, Dr. Edy Soesanto, melalui Kepala Biro Humas dan Admisi UMKU, Moh. Aris Prasetiyanto, menyampaikan bahwa kuliah umum ini menjadi ajang akademik penting dalam memahami thalassemia dari berbagai sudut pandang.

“Kami berharap melalui diskusi ini, mahasiswa dan akademisi dapat memahami lebih dalam mengenai penanganan thalassemia, baik dari segi medis, sosial, maupun hukum,” ujar Aris.

Dalam pemaparannya, Assoc. Prof. Dr. Wan Ismahanisa Ismail menekankan pentingnya perawatan holistik bagi pasien thalassemia. Ia menjelaskan bahwa selain terapi medis dan transfusi darah, dukungan psikologis dan nutrisi yang tepat juga sangat berperan dalam meningkatkan kualitas hidup penderita.

“Perawatan pasien thalassemia harus dilakukan secara menyeluruh. Selain terapi rutin, dukungan emosional dan pola makan sehat juga berpengaruh besar dalam menunjang kesejahteraan pasien,” jelas Prof. Wan Ismahanisa.

Sementara itu, Dekan FIK UMKU, Indanah, memaparkan tentang langkah-langkah pencegahan thalassemia yang harus dipahami masyarakat. Menurutnya, deteksi dini melalui skrining genetik dapat mengurangi angka kelahiran bayi dengan thalassemia mayor.

“Pencegahan sangat penting. Dengan skrining sejak dini, kita bisa mengidentifikasi individu yang berisiko dan mencegah kelahiran anak dengan kondisi thalassemia berat,” terang Indanah.

Dari perspektif hukum, Dr. Trias Hernanda menyoroti perlindungan hak-hak pasien thalassemia dalam layanan kesehatan. Ia menekankan pentingnya regulasi yang memastikan pasien mendapatkan perawatan yang layak serta akses terhadap fasilitas medis yang memadai.

“Penyandang thalassemia berhak mendapatkan layanan kesehatan berkualitas. Regulasi yang berpihak pada mereka harus terus diperkuat untuk memastikan akses dan perlindungan yang optimal,” papar Dr. Trias Hernanda.

Wakil Rektor 1 UMKU, Sukarmin, S.Kep., Ns., M.Kep., yang membuka acara, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam mendorong internasionalisasi UMKU di bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi.

“Melalui kerja sama akademik dengan universitas luar negeri, kami berharap bisa membuka peluang bagi mahasiswa untuk terlibat dalam KKN internasional dan riset bersama dengan mitra global,” ungkap Sukarmin.

Antusiasme peserta terlihat dalam sesi diskusi yang berlangsung interaktif. Mahasiswa dan dosen aktif mengajukan pertanyaan dan berbagi pengalaman mengenai thalassemia, menunjukkan tingginya minat terhadap topik yang diangkat.

Ke depan, UMKU berencana memperluas kerja sama dengan UiTM Malaysia dalam bentuk program pertukaran mahasiswa, penelitian kolaboratif, serta peningkatan kapasitas akademik di bidang kesehatan dan hukum. Dengan demikian, UMKU terus berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan solusi nyata bagi tantangan kesehatan global. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :