Warga Kecawa, Tanpa Pemberitahuan Sebagian Bangunan Rumah Dibongkar, Kena Proyek Jalan Desa

oleh -3,115 kali dibaca
Sri Wahyuni Desa Jati Wetan, merasa kecewa akibat sebagian rumahnya dibongkar tanpa ada pemberitahuan untuk pembangunan jalan desa (Foto: YM)

Kudus, isknews.com – Sri Wahyuni (44) warga RT 4 RW 3 Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati merasa kecewa karena sebagian rumahnya dibongkar oleh sekelompok orang tanpa ada pemberitahuan. Ia mengungkapkan, kejadian pembongkaran itu terjadi pada Selasa (22/8) malam.

“Tidak ada surat pemberitahuan, tidak dikasih tahu dulu, langsung dibongkar seperti rumah liar. Padahal ini rumah milik saya, ada SHM,” ucapnya.

Ia mengatakan, bagian rumah yang dibongkar yaitu atap bagian samping rumahnya yang ada di atas jalan serta saluran air. Alasan pembongkaran, kata dia, karena ada proyek perbaikan jalan.

“Jelang maghrib itu ada yang datang bilang mau dibongkar. Habis maghrib datang lagi RW datang dan melakukan pembongkaran itu. Sebelumnya tidak ada surat pemberitahuan lewat surat, langsung dibongkar hari itu juga seperti rumah liar. Dibongkar tidak apa-apa asal diukur dulu, setelah maghrib datang bilang udah dapat ijin, sedangkan saya belum ngasih ijin,” katanya,

Padahal, lanjutnya, misal ada surat pemberitahuan terlebih dahulu, pihaknya mau melakukan pembongkaran sendiri. Selain itu, kata Sri Wahyuni, pembongkaran ini dilakukan oleh sekelompok warga bersama Ketua RW dan RT tanpa ada pemberitahuan ke Pemerintah Desa setempat.

Akibatnya, ibu Sri Wahyuni, Situn (78) harus dilarikan ke rumah sakit lantaran mengalami serangan jantung karena kaget. Pembongkaran itu dilakukan akibat adanya pengurukan untuk pembangunan jalan di desa setempat.

“Rencana mau dibongkar sendiri kalau ada pemberitahuan, biar orang tua saya yang sudah sepuh tidak kaget. Sekarang gara-gara ini orang tua saya kaget masuk rumah sakit karena serangan jantung,” ungkapnya.

Ia menambahkan, terkait pembuatan jalan ini memang sudah ada sosialisasi. Namun, tidak ada pembahasan sosialisasi mengenai bagian rumahnya yang akan dibongkar.

“Saat ini tidak lagi di bongkar, karena mereka bilang akan menyesuaikan dengan batas tanah yang ada di sertifikat dengan menyerahkan kepada BPN. Saya keberatannya karena tidak ada sosialisasi, data belum jelas, tidak ada ijin. Yang bongkar warga sini semua, selanjutnya saya akan ambil langkah hukum, sudah lapor Polres,” tandasnya.

Sementara itu Kepala Desa Jati Wetan Agus Susanto saat di konfirmasi di Balai Desa mengatakan bahwa secara khusus memang dirinya tidak diberitahu oleh warga di RW tersebut tentang rencana malam itu bahwa akan dimulai proyek pengurugan jalan termasuk rencana akan adanya pembongkaran sebagian bangunan milik warga yang dianggap melintasi jalur jalan yang akan diuruk tersebut.

“Polemik yang terjadi hanyalah sebuah miskomunikasi. Pihaknya akan menyelesaikan permasalahan yang ada dengan urun rembuk atau musyawarah untuk mufakat. Kami lakukan pendekatan secara kekeluaragaan, cari jalan tengahnya mana yang baik untuk semua,’’ ungkapnya.

Selanjutnya Agus meminta staf perangkatnya yang berdomisili di RW tersebut untuk menjelaskan duduk permasalahannya sehingga dinamika tersebut terjadi kepada sejumlah awak media.

Karim, nama perangkat tersebut menyebut kurang tepat jika pemilik rumah mengaku tidak ada sosialiasi atau pemberitahuan sebelumnya.

Sudah ada komunikasi terlebih dahulu sebelum melakukan tindakan. Pihaknya juga menyebut jika sebelumnya sudah ada rapat pembangunan jalan.

’’Sore harinya (sebelum dibongkar, red) RT ataupun RW sudah berkomunikasi dengan suaminya bu Sri. Malamnya langsung ada tindak lanjut itu. Suaminya pak Zuhri membolehkan, dan dia juga terlibat membantu menyisihkan barang sebelum adanya pembongkaran,’’ katanya, Rabu (23/8/2023).

Ia menyebutkan atap rumah Sri Wahyuni yang dibongkar itu memang menjorok hingga ke bahu jalan. Kondisi itu mengganggu proses kendaraan alat berat saat akan melakukan pengurukan hingga pengecoran yang akan melibatkan alat-alat berat.

Karim menjelaskan, pembangunan jalan dengan dana aspirasi anggota DPRD Kudus itu untuk mengurangi dampak banjir yang setiap tahunnya menerjang pemukiman di sana. Jalan tersebut pun ditinggikan.

’’Sudah persetujuan suaminya bu Sri Wahyuni, tapi memang komunikasinya spontanitas sore hari sebelumnya,’’ ujarnya. (YM/YM)

’’

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.