Buku “Bawa Mereka Pulang” : Kisah Pembebasan Sandera, Dibedah Oleh Komunitas Literasi Kudus

oleh -55 Dilihat
Komunitas Kudus Book Party dan BEM KM UMK serta Yayasan Sukma dan Sahabat Lestari, saat menggelar acara bedah buku “Untold Story: Bawa Mereka Pulang” karya jurnalis senior Fenty Effendy di Taman Oasis Kudus, 6/10/2025 (Foto: YM)

Kudus, isknews.com – Buku berjudul “Untold Story: Bawa Mereka Pulang” karya jurnalis senior Fenty Effendy menjadi sorotan utama dalam diskusi literasi yang digelar di Taman Oasis Djarum, Desa Gondangmanis, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Senin (6/10/2025) sore.

Acara bertajuk “Literasi untuk Kemanusiaan” itu diprakarsai oleh komunitas Kudus Book Party bersama BEM KM Universitas Muria Kudus (UMK), menggandeng Yayasan Sukma serta Sahabat Lestari. Puluhan anak muda tampak antusias mengikuti jalannya diskusi yang berlangsung menjelang senja di ruang terbuka.

Dalam kesempatan tersebut, Fenty Effendy hadir langsung untuk menceritakan proses kreatif sekaligus latar belakang penulisan bukunya. Ia mengangkat kisah pembebasan 10 Anak Buah Kapal (ABK) Indonesia yang disandera di kawasan konflik Mindanao, Filipina Selatan, pada tahun 2016.

“Buku ini akan jadi pembelajaran yang baik, bagaimana kita mendalami kebenaran informasi, mendapatkan sumber yang sah dan bisa dipertanggungjawabkan,” ungkap Fenty saat memaparkan isi bukunya.

Tak hanya soal diplomasi dan negosiasi, buku itu juga menyingkap peran Yayasan Sukma serta tokoh nasional Surya Paloh dalam operasi pembebasan sandera. Menurut Fenty, literasi adalah pintu masuk agar generasi muda mampu memahami fakta sejarah yang sering terlewatkan.

Direktur Eksekutif Yayasan Sukma, Ahmad Baidhowi, turut hadir memberi perspektif. Ia menekankan bahwa literasi dapat memperkuat pemahaman generasi muda tentang kemanusiaan.
“Lewat buku ini kita belajar bahwa pendidikan dan nilai kemanusiaan bisa menjadi kunci dalam menghadapi tantangan global,” ujarnya.

Sementara itu, Koordinator Kudus Book Party, Rofida Ilya, menyebut kegiatan tersebut adalah agenda rutin komunitasnya. Menurutnya, meski diadakan pada awal pekan, antusias peserta tetap tinggi.
“Meskipun sebagian anggota ada yang kerja, cukup banyak yang hadir. Diskusinya juga berjalan interaktif,” terangnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua MPR RI sekaligus DPW Partai NasDem Jawa Tengah, Lestari Moerdijat, dijadwalkan hadir. Namun ia terpaksa kembali ke Jakarta siang tadi karena tugas mendadak.

Meski demikian, suasana diskusi tetap hangat. Anak-anak muda Kudus larut dalam pembahasan yang tak hanya menyoroti kisah pembebasan sandera, tetapi juga pentingnya literasi sebagai fondasi peradaban bangsa di tengah derasnya arus informasi digital.

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.