Kudus, isknews.com – Indonesia tidak hanya diberkahi sumber kekayaan alam yang melimpah, namun juga diberkahi oleh seni dan kebudayaan yang indah dan beragam. Jauh sebelum istilah strootjes yang kemudian dinamai kretek dicatat Belanda, eksistensi Caping Kalo sudah dikenal sebagai warisan budaya asli dari Kudus.
Asingnya informasi terkait Caping Kalo sebagai produk budaya khas Kudus, mendasari Nojorono Kudus untuk senantiasa menjaga kelestarian Caping Kalo dari kepunahan dan minimnya literasi dengan menggagasi proyek buku Caping Kalo di tahun 2022 lalu.
Didukung komitmen kuat untuk melestarikan budaya Caping Kalo sebagai ciri khas Kudus dan mendukung gerakan literasi di masyarakat, khususnya di Jawa Tengah, Nojorono Kudus mendonasikan buku Caping Kalo. Donasi ini mencakup 35 titik perpustakaan daerah serta berbagai universitas dan sekolah di Jawa Tengah.
T. Sugiyanto, CSR Department Head PT Nojorono Tobacco International, mengemukakan bahwa donasi buku ini diharapkan dapat membantu melestarikan budaya lokal dan sekaligus mendukung pendidikan di Jawa Tengah.
“Donasi ini diharapkan dapat memperkaya koleksi buku di perpustakaan daerah dan memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat untuk menikmati karya yang sarat akan budaya khas Kudus ini,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, T. Sugiyanto menambahkan, kegiatan donasi ini diharapkan memberikan dampak positif terhadap peningkatan literasi dan pendidikan di Jawa Tengah.
“Mewakili perusahaan, kami harap tak hanya akan mendorong masyarakat untuk membaca, tetapi juga mendorong rasa keingintahuan terhadap budaya Caping Kalo. Sehingga kegiatan ini turut menjadi titik balik dalam melestarikan budaya sekaligus mendukung pendidikan di Jawa Tengah.” tutup Sugiyanto. (YM/YM)