Duta Digital dan Unwahas Gelar Pelatihan Pengembangan Sistem Akuntansi di Koperasi Pesantren

oleh -1,047 kali dibaca
Foto: Pelatihan Akuntansi untuk Koperasi Pesantren di Kudus. (Aris Sofiyanto/ISKNEWS.COM)

Kudus, isknews.com – Duta Digital dari Kementerian Desa berkolaborasi dengan Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat yang difokuskan pada pengembangan dan pendampingan penerapan sistem akuntansi berbasis open source.

Kegiatan yang berlangsung pada hari Rabu (14/8/2024) di Nu Normal Café, Kudus ini bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas publik di koperasi pondok pesantren.

Muhammad Yusrul Ni’am Aula Muna, Duta Digital sekaligus Koordinator Program dari Kementerian Desa, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kerja sama antara Kementerian Desa dengan perguruan tinggi, dalam hal ini Universitas Wahid Hasyim.

Fokus utama dari kegiatan ini adalah peningkatan digitalisasi di pesantren, khususnya dalam pengelolaan keuangan.

Menurutnya, digitalisasi di pesantren masih perlu ditingkatkan, sehingga kerjasama ini diharapkan dapat membantu pesantren dalam mengelola keuangan dengan lebih baik, baik dari sisi manajemen maupun administrasi.

“Harapannya, pengelolaan keuangan di pesantren dapat tertata lebih rapi, sehingga bisa membawa manfaat tidak hanya untuk pesantren itu sendiri, tetapi juga bagi lembaga-lembaga lain di bawah naungannya seperti sekolah-sekolah,” ungkap Yusrul.

Ia menambahkan bahwa setelah aplikasi akuntansi diinstal, para peserta akan mendapatkan pendampingan lebih lanjut untuk memastikan sistem tersebut dapat diterapkan dengan efektif.

Sebanyak 50 peserta dari berbagai pesantren di Kudus ikut serta dalam kegiatan ini. Hampir 90 persen pesantren yang hadir sudah memiliki koperasi, sehingga penerapan sistem manajemen berbasis digital ini dianggap sangat relevan.

Sementara itu, Ketua Tim Pelaksana Pengabdian Masyarakat dari Unwahas, Arif Hidayat, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari Tri Dharma perguruan tinggi, khususnya dalam memberikan penerapan teknologi kepada masyarakat. “Kami berharap para pengelola pondok pesantren, terutama yang mengurus koperasi, dapat memanfaatkan sistem akuntansi berbasis digital ini untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas,” katanya.

Sistem yang diperkenalkan dalam kegiatan ini menggunakan basis open source dan dapat diakses secara gratis oleh pesantren. Selain itu, aplikasi ini berbasis desktop, sehingga dapat digunakan tanpa memerlukan koneksi internet, yang membuatnya lebih praktis dan tidak membebani biaya tambahan.

“Dengan sistem yang terintegrasi ini, seluruh fungsi akuntansi di koperasi pesantren dapat dikelola dalam satu aplikasi, mulai dari pencatatan akun, transaksi, penjualan, pembelian, hingga laporan keuangan,” jelas Arif. Pemilihan Kudus sebagai lokasi kegiatan didasarkan pada tingginya jumlah koperasi pesantren yang menjadi target program ini. (AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :