Kemenag Kudus Minta Madrasah Tunda Karyawisata dan Fokus Belajar Daring

oleh -1,867 kali dibaca
Kepala Kemenag Kabupaten Kudus, Suhadi (Foto: istimewa/Kemenag)

Kudus, isknews,com – Buntut atas musibah laka lantas yang menimpa sebuah bus rombongan guru dan siswa peserta Kegiatan karyawisata Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahul Ma’arif, Kaliwungu, Kudus, setelah mengalami kecelakaan di Purbalingga, Kamis (3/3/2022) kemarin, memperoleh tanggapan dari sejumlah pihak diantaranya oleh Pengawas Madrasah Kaliwungu Kemen‎ag Kabupaten Kudus, Ahmad Atiq, Kamis (03/03/2022).

Menurutnya atas musibah tersebut pihaknya meminta kepada seluruh madrasah yang hendak melaksanakan karyawisata untuk sementara ditunda. Kejadian kecelakaan rombongan karyawisata dari MI Miftahul Ma’arif bisa menjadi pelajaran.

“Saya sudah sampaikan lewat grup madrasah agar tidak ada yang melaksanakan karyawisata. Harus ditunda, jangan dilaksanakan,” katanya.

Atiq menyampaikan, saat ini belum mendapatkan informasi adanya madrasah yang sudah menyusun rencana untuk menggelar karyawisata.

“Belum ada madrasah lain yang berencana karyawisata,” jelasnya.

Kegiatan yang digelar MI Miftahul Ma’arif itu merupakan ziarah dari Demak, Pekalongan dan terakhir ke Purbalingga.

“Itu memang kegiatan rutin dari satuan pendidikan, jadi tidak ada izin. Kalau izin ya tidak boleh,” ucapnya.

Terpisah, ‎Kepala Kemenag Kabupaten Kudus, Suhadi menyampaikan tidak mengetahui adanya kegiatan siswa di sana.

“Saya juga tidak tahu, tidak ada izin. Kalau izin pasti saya tangguhkan dulu,” jelas dia, Kamis (03/03/2022).

Suhadi menjelaskan, selama musim pandemi ini seharusnya pihak sekolah tidak menggelar kegiatan semacam itu.

Pengawas madrasah juga kecolongan, tidak menerima pemberitahuan terkait kegiatan karyawisata tersebut.

“Kasi madrasah dan pengawas saya tanya juga tidak memberikan izin,” jelasnya.

Dia mengimbau kepada kepada madrasah lainnya bisa menjadikan kejadian itu sebagai pelajaran agar tidak melaksanakan karyawisata.

“Karena masih PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat -red) jadi tidak ada kegiatan karyawisata yang melibatkan banyak siswa,” ujar dia.

‎Dia meminta agar madrasah lainnya di Kabupaten Kudus dapat lebih fokus untuk melakukan kegiatan secara daring.

“‎Fokus belajar daring sesuai regulasi,” ucapnya.

Seperti diketahui bersama, pada Kamis (3/3/2022) pada pukul 04.00 WIB sebuah bus yang membawa 53 orang rombongan siswa dan guru pendamping dari Miftahul Arif Kudus mengalami kecelakaan akibat rem blong dan menabrak tebing di Purbalingga.

Kecelakaan tersebut menewaskan seorang kondektur bus, Lukman (20). Sementara 21 orang lainnya luka-luka dan telah dievakusi ke rumah sakit. Enam orang di antaranya mengalami patah tulang. Sebanyak 10 orang sempat dirawat di RSU PKU Muhamadiyah Bobotsari dan 11 orang dirawat di RSUD dr Goeteng Taroenadibrata Purbalingga.

Sebelumnya dari Kudus bus berangkat menuju ke Demak untuk ziarah ke makam Sunan Kalijaga. Mereka kemudian melanjutkan perjalanan ke Pekalongan untuk ziarah ke Makan Sakuro. Pada Kamis dini hari sekitar pukul 01.00 WIB, rombongan berangkat dari Pekalongan ke Baturaden via Pemalang-Purbalingga. Hingga akhirnya mereka mengalami kecelakaan sekitar pukul 04.00 WIB di Jalur Bayeman.

Berdasarkan informasi, Wahyuni Azhar perwakilan NU Peduli, sedikitnya 34 anak sudah dibawa kembali ke Kudus.

“Yang dibawa kembali ke Kudus anak-anak. Yang tadi di rumah pak Kadus ada 34 anak‎,” jelasnya.

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.