Langkah Nyata Pemdes Bulungcangkring Kudus, Setiap RT Dapat Songkro untuk Angkut Sampah

oleh -3,197 kali dibaca
Kepala Desa Bulungcangkring, Sulakim, secara simbolis menyerahkan songkro kepada perwakilan RT dalam upaya meningkatkan pengelolaan sampah desa, Senin (24/3). (Aris Sofiyanto/ISKNEWS.COM)

Kudus, isknews.com – Pemerintah Desa (Pemdes) Bulungcangkring, Kecamatan Jekulo, Kudus, mengambil langkah konkret dan nyata dalam pengelolaan sampah dengan menyalurkan 61 unit songkro atau alat pengangkut sampah kepada masing-masing RT di desa tersebut. Penyerahan dilakukan secara simbolis oleh Kepala Desa Bulungcangkring, Sulakim, dalam acara buka bersama di Balai Desa pada Senin sore (24/3).

Menurut Sulakim, program ini merupakan bagian dari upaya desa dalam menata sistem pengelolaan sampah agar lebih efektif dan mengurangi timbunan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). “Kami telah memutuskan kebijakan ini satu bulan lalu berdasarkan arahan dari Camat. Harapannya, dengan adanya songkro ini, setiap RT bisa mengelola sampahnya sendiri, sehingga lingkungan desa menjadi lebih bersih dan sehat,” ujarnya.

Dari total 61 unit songkro, sebanyak 59 unit dialokasikan ke masing-masing RT, sementara dua lainnya diberikan untuk pasar desa dan balai desa. Mekanisme pengelolaannya akan dilakukan oleh tim RT yang telah ditunjuk, di mana sampah dari warga akan dikumpulkan di satu titik sebelum diangkut menggunakan songkro ke tempat pembuangan sementara (TPS).

“Setiap warga cukup mengumpulkan sampahnya di satu titik di depan rumah, lalu tim RT akan datang menjemput. Pengangkutan sampah ini dijadwalkan dua kali dalam seminggu, yaitu setiap hari Kamis dan Minggu,” jelas Sulakim.

Pemdes Bulungcangkring juga telah menyiapkan anggaran sebesar Rp136 juta untuk mendukung program ini, yang mencakup biaya pengadaan songkro serta operasional pengelolaan sampah di tingkat desa. Sebelumnya, desa ini mengalokasikan sekitar Rp148 juta per tahun untuk membayar retribusi, upah tenaga angkut, dan bahan bakar, namun belum mampu menjangkau seluruh dukuh yang ada.

“Desa kami terdiri dari 5 dukuh dan 15 RW, dengan jumlah penduduk sekitar 17.000 jiwa. Sampah yang dihasilkan mencapai 2 ton per hari, sehingga kami perlu sistem yang lebih efisien. Kami juga berencana membangun TPS yang lebih tertata dan mempertimbangkan penggunaan incinerator atau alat pembakar sampah untuk masa depan,” tambahnya.

Selain itu, Bumdes (Badan Usaha Milik Desa) Bulungcangkring yang telah terdaftar secara resmi di Kemenkumham juga diharapkan bisa ikut serta dalam pengelolaan sampah ke depan. “Saat ini Bumdes masih bergerak di bidang jasa dan pupuk, namun kami berharap nantinya bisa mengelola sampah desa agar lebih optimal,” tutup Sulakim.

Dengan adanya program ini, Pemdes Bulungcangkring berharap masyarakat lebih sadar akan pentingnya kebersihan lingkungan dan berpartisipasi aktif dalam pengelolaan sampah di tingkat RT. (AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :