Mochamad Bisri, Anak Tukang Sayur Ini Sukses Jadi Pengembang Properti dan Bisnis Kuliner

oleh -1,435 kali dibaca
Mochamad Bisri, Pengusaha pengembang properti dan kuliner, anak tukang sayur yang merangkak dari titik enol (Foto: YM)

Kudus, isknews.com – Kisah sukses pria 38 tahun ini sebagai bos properti adalah berawal dipercaya untuk membangunkan rumah tinggal pribadi milik seorang kawannya. Lalu kepercayaan tersebut tak disia-siakan oleh Mochamad Bisri untuk memberikan hasil yang memuaskan dengan kualitas yang baik bagi kawan yang telah mempercayainya tersebut.

Seiring berjalannya waktu kemudian dia banyak dipercaya oleh koleganya untuk membangunkan sejumlah rumah dan bangunan lainnya. Dirinya mulai mencoba untuk menekuni bisnis properti pada tahun 2018. Saat itu, ia masih dipercaya untuk membangun sedikit rumah saja.

“Saya dulu dipercaya sama orang untuk mengelola perumahan tapi mulai dari bikin rumah satu, dua, sampai tiga dulu. Akhirnya karena bisa menjaga kepercayaan sampai bisa berdiri sendiri, saya bisa berhasil sukses sampai sekarang,” ceritanya.

Kini sosok Mochamad Bisri pria 38 tahun yang bagi sebagaian kalangan akrab disapa Sarwo itu dengan berbagai pengalamannya didunia properti lalu tumbuh menjadi besar sehingga menjadi developer properti profesional. Tak ayal anak seorang pedagang sayur itu kini telah berhasil membangun sembilan perumahan di sejumlah daerah di Jawa Tengah.

Sebagai Komisaris utama PT Barokah Arta Mulia, perusahaannya kini telah bergerak sebagai pengembang perumahan yang tersebar tak hanya di Kudus namun hingga ke wilayah Kabupaten Batang, Pekalongan hingga Semarang.

Menurut Bisri yang saat ini juga menjabat sebagai bendahara DPP Himpunan Pengembang Nusantara (HiPNU) keberhasilannya ini tentu tidak didapat dengan mudah. Dirinya telah merasakan berbagai macam profesi sebelum kini menjadi seorang pengusaha properti, contohnya seperti sopir, staf kecamatan sampai pegawai percetakan.

“Memang tidak gampang, karena saya juga tidak punya privilege dari orang tua. Apalagi orang tua saya dari dulu sampai sekarang hanya pedagang sayur,” ucap warga RT 11 RW 2 Perumahan Griya permai Garung Lor, Kaliwungu Kudus.

Ia mengaku, tertarik untuk menekuni bisnis perumahan karena dulu dirinya sempat merasakan ngontrak rumah selama dua tahun. Dari situ, dirinya mulai bermimpi untuk membangun perumahan yang layak namun dengan harga terjangkau.

“Saat masih susah, saya punya cita-cita untuk bikin perumahan yang layak tidak seperti saat saya ngontrak. Ternyata dijawab oleh Allah dan saat ini bisa membangun perumahan yang layak,” tuturnya.

Pria asal Kudus itu menerangkan, untuk menekuni bisnis perumahan ini dirinya belajar sendiri secara otodidak. Mulai dari belajar dari sisi marketing, perbankan hingga perijinan.

“Saat mulai membangun perumahan, saya menyiasati modal awalnya dengan kerjasama bareng investor dan jasa perbankan pihak ketiga, jadi tidak harus beli tanah dulu,” paparnya.

Dirinya memiliki prinsip, untuk membangun bisnis perumahan harus menjaga kepercayaan publik. Oleh karena itu, dalam setahun, dia hanya membatasi untuk membangun tiga sampai lima perumahan saja.

“Prinsip saya, kalau belum selesai, itu menahan diri untuk tidak expand dulu. Tunggu sampai clear semua supaya tidak menjadi momok diri sendiri,” ujar Alumni UMK yang juga pernah mondok di Ponpes Al Qodiri Jember, Jawa Timur tersebut.

Lebih lanjut, Bisri berharap kedepannya pemerintah bisa mendukung para pengusaha maupun investor yang ingin mengembangkan properti di Kota Kretek. Menurutnya, bisnis perumahan ini mampu ikut menggerakkan roda perekonomian bagi masyarakat.

“Saya berharap pemerintah mendukung pengusaha yang nanti investasi di Kudus, bisa ditambahi fasilitas supaya sektor ekonomi terus jalan,” tukasnya.

Selain usaha properti, saat ini Bisri juga dikenal sebagai pengusaha kuliner seperti Seblak Sedap Woowie dan Pempek Woowi serta pemilik area di Foodcourd Center yang lokasinya tak jauh dari Museum Kretek Kudus. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.