Musim Giling 2023, PG Rendeng Kudus Optimis Raih Target Produksi Gula Kristal Putih 15.200 Ton

oleh -1,544 kali dibaca
General Manager (GM) PT SGN PG Rendeng Kudus, Erwin Fitri Hatmoko (Foto: YM)

Kudus, isknews.com – Mengawali musim giling tahun 2023, kembali Pabrik Gula (PG) Rendeng Kudus menyelenggarakan kegiatan Gantingi dalam rangka tasyakuran giling gula. PG Rendeng optimis mampu membukukan laba pada pelaksanaan musim giling 2023, setelah tahun-tahun sebelumnya selalu merugi.

Di bawah naungan manajemen baru PT Sinergi Gula Nusantara ( PT SGN), PG Rendeng siap merealisasikan target produksi gula kristal putih pada musim giling tahun ini dengan estimasi sebanyak 15.200 ton.

Sesuai Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), perkiraan jumlah tebu yang akan digiling mencapai 233.970 ton.

Tebu tersebut berasal dari ribuan hektar lahan perkebunan yang tersebar di Kabupaten Demak, Kudus, Jepara, Pati, Blora, Grobogan dan Rembang.

Proses giling diperkirakan memakan waktu sekitar 72 hari, dari mulai 25 Mei 2023 hingga pertengahan Agustus mendatang.

General Manager (GM) PT SGN PG Rendeng Kudus, Erwin Fitri Hatmoko mengatakan, dengan terealisasinya target produksi sebesar 15.200 ton diharapkan akan mendapatkan perolehan laba.

“Kami yakin pada musim giling tahun ini PG Rendeng bisa meraih laba, setelah adanya revitalisasi mesin giling dan perbaikan kinerja,” ujarnya, usai puncak resepsi acara selamatan giling, Jumat 12 Mei 2023.

Erwin mengakui, setelah vakum giling pada tahun 2021, tahun 2022 PG Rendeng kembali melakukan giling dan berlanjut tahun 2023 ini.

Melalui peningkatan kinerja SDM dan mesin giling baru, produksi gula kristal hasilnya dapat lebih baik dibanding musim giling tahun-tahun sebelumnya.

Musim giling tahun ini, PG Rendeng ditarget mampu membukukan laba, namun berapa besarannya akan ditentukan manajemen baru PT SGN.

“Saat ini masih dihitung berapa target laba yang dibebankan kepada PG Rendeng,” kata Erwin.

Sebagai wujud rasa syukur, serta demi kelancaran dan keberkahan giling tahun 2023, PG Rendeng lebih dulu menggelar rangkaian kegiatan, yakni ziarah ke makam Sunan Kudus, Sunan Muria, santunan anak yatim piatu, khatam Al Qur’an dan manakiban.

Kemudian petik 28 tebu pengantin, dan puncak resepsi acara selamatan giling yang ditandai prosesi mengarak ‘Pengantin Tebu’, Jumat 12 Mei 2023.

Ritual dilakukan layaknya prosesi pernikahan antara ‘pengantin laki-laki’ bernama Bagus Joyo Sentiko dengan ‘pengantin wanita’ Roro Arum Ayu Pertiwi, keduanya berasal dari ladang tebu di Desa Peganjaran Kecamatan Bae Kudus.

Ritual prosesi pernikahan antara ‘pengantin laki-laki’ bernama Bagus Joyo Sentiko dengan ‘pengantin wanita’ Roro Arum Ayu Pertiwi, keduanya berasal dari ladang tebu di Desa Peganjaran Kecamatan Bae Kudus (Foto: YM)

Ritual yang sudah berusia 183 tahun tersebut, digelar di halaman pabrik yang ada di Jalan Jenderal Sudirman Kudus.

Arak- arakan ‘Pengantin Tebu’ diikuti puluhan peserta karyawan pabrik.

Acara selamatan dimeriahkan kesenian barongan, sebelum pasangan ‘Pengantin Tebu’ dimasukkan ke mesin penggilingan bersama puluhan batang tebu lainnya sebagai pengiring.

“Kegiatan ritual selamatan ini bertujuan untuk memanjatkan doa kepada Tuhan agar di musim giling tahun ini bisa membuahkan hasil produksi gula sesuai target,” ungkap Erwin.

“Selain itu bisa mendapatkan laba, proses giling berjalan lancar, dan selamat bagi para pekerjanya,” tandasnya.

Harapan senada disampaikan Nugroho Widi dari Bagian Manajemen Kualitas PG Rendeng.

Menurutnya, jika pelaksanaan giling berjalan lancar dengan perkiraan tebu yang akan digiling sebanyak 233.970 ton, maka taksasi (perkiraan) gula kristal putih yang dihasilkan mencapai 15.200 ton dengan perhitungan rendemen 6,5 persen.

Sesuai target masa giling berlangsung hingga pertengahan Agustus 2023, namun tidak menutup kemungkinan diperpanjang jika bahan baku tebu bertambah.

“Apabila bahan baku bertambah di luar taksasi yang ada, maka produksi gula kristal putih juga bertambah dengan hitungan rendemen 6,5 persen,” terangnya.

Musim giling tahun ini, PG Rendeng secara total menggunakan mesin produksi baru.

Dengan menggunakan mesin produksi baru, kapasitas giling tebu lebih besar menjadi 3.000 ton per hari, dengan kapasitas produksi terpasang 4.000 ton per hari.

“Mesin produksi baru dengan kapasitas lebih baik, memberikan profitas lebih tinggi,” tegasnya.

PG Rendeng tahun 2017 melakukan revitalisasi mesin produksi senilai Rp 225 miliar yang dibiayai dari penyertaan modal negara (PMN).

Revitalisasi mesin produksi meliputi boiler (ketel uap), mill (gilingan), pemurnian, evaporator (stasiun penguapan), kristaliser, centrifugal (pemutaran), pengemasan, hingga bagase handling. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.