Kudus, isknews.com – Anggota MPR RI Fraksi PAN Dapil Jawa Tengah III , Dr. H. Musthofa, SE, MM, mengadakan kegiatan Sosialisasi 4 Pilar MPR RI kepada Perwakilan Tokoh masyarakat dan Tokoh Agama dari 9 Kecamatan se-Kabupaten Kudus bertempat di Aula Desa Loram Wetan, Jati, Kudus, Sabtu (16/04/2022)
Acara yang dikemas santai dan lesehan serta dialog interaktif dihadiri sekitar 150 orang. Bertujuan untuk mengingatkan kembali masyarakat agar memahami lebih dalam mengenai nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI. Sehingga diharapkan akan berdampak pada meningkatnya kesadaran masyarakat tentang kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Empat pilar MPR RI itu terdiri dari Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, kemudian Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 sebagai konstitusi negara serta ketetapan MPR. Lalu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara,” kata Musthofa.
Menurutnya, Indonesia sebagai bangsa yang majemuk masih perlu penguatan dalam penghayatan dan pengamalan yang terkandung dalam Pancasila serta munculnya pemahaman terhadap hal-hal yang keliru dan sempit, seperti pemahaman agama yang sempit dan selalu menganggap kelompoknya yang paling benar.
“Sebagai wujud dari tanggung jawab kami, maka setiap anggota MPR mendapat tugas untuk melakukan sosialisasi Putusan MPR didaerah pemilihannya (DAPIL). Memahami Pancasila tidak hanya sekedar sila-silanya saja, tapi juga sejarahnya yang diamanahkan oleh pendiri bangsa terdahulu,” ungkap Musthofa yang juga anggota Komisi XI DPR dari Fraksi PDIP tersebut.
Dikatakannya, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama merupakan salah satu kunci penggerak informasi yang digugu dan ditiru layaknya guru di sekolah-sekolah formal, sehingga tokohtokoh masyarakat, tokoh-tokoh Agama lah yang saat ini menjadi suri tauladan di lingkungannya.
“Di era digital seperti sekarang ini, tantangan yang kita hadapi saat ini tidak lagi satu arah, melainkan banyak arah termasuk melalui media sosial. Karenanya kata dia, hal itu harus segera diimbangi dengan berbagai pendidikan karakter,” tuturnya.
Musthofa berpesan, bimbingan harus di mulai dari tataran tingkat keluarga sendiri dalam mengawasi putra putri pada saat memanfaatkan Medsos dengan benar .
“Kita harus memberikan pemahaman agar putra-putri kita tidak menjadi konsumen dan produsen berita berita HOAX, apalagi ujaran kebencian dan perilaku perilaku dan ujaran yang mengarahkan kepada budaya intoleransi,” ungkapnya.
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang plural dan beraneka ragam seperti Indonesia, peranan tokoh masyarakat, tokoh Agama sangat strategis. (YM/YM)
“Hal ini karena bisa menjadi kekuatan perekat bangsa. Sehingga tokoh masyarakat bisa bersinergi dengan pemerintah baik pusat dan daerah, menjalin kerjasama yang produktif apalagi di masa pemulihan ekonomi nasional yang mana apa-apa serba mahal,” tandasnya. (YM/YM)