Bamsoet Ajak Generasi Muda Realisasikan Visi Pembangunan Menuju Indonesia Emas 2045

oleh -10,689 kali dibaca
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo saat sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Bandung (foto: istimewa)

Bandung, isknews.com – Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila Bambang Soesatyo menuturkan kesuksesan masa depan sebuah bangsa tidak hadir secara alamiah dan serta merta pada sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Musyawarah Besar (Mubes) Pengurus Pusat SAPMA (Satuan Pelajar dan Mahasiswa) Pemuda Pancasila di Bandung, Kamis (24/08/2023).

Tetapi menurutnya harus dibangun dari sebuah visi, dan diperjuangkan melalui proses pembangunan, baik dalam jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang. Termasuk dalam merealisasikan visi pembangunan menuju tahun Indonesia Emas 2045.

Pencapaian visi Indonesia Emas mengisyaratkan hadirnya empat pilar utama dalam dimensi pembangunan. Yaitu pembangunan manusia serta penguasaan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi), pembangunan ekonomi berkelanjutan, pemerataan pembangunan, dan pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola.

“Pembangunan manusia serta penguasaan IPTEK menentukan tegak dan tercapainya 3 pilar lainnya. Masa kejayaan dan keemasan yang diraih oleh suatu bangsa selalu ditandai dengan keunggulan sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia yang menguasai teknologi informasi dan komunikasi akan menjadi faktor pendorong utama, menggantikan kekayaan sumber daya alam,” ujar Bamsoet.

Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, pilar kedua yakni pembangunan ekonomi berkelanjutan meniscayakan tumbuh dan berkembangnya sektor ekonomi kreatif dan usaha berbasis kecerdasan artifisial. Ekonomi berbasis sumber daya alam seperti tambang, perkebunan, dan perikanan harus dikelola secara cerdas agar tidak membawa petaka dan tetap dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

“Patut disyukuri bahwa saat ini, pertumbuhan sektor ekonomi kreatif sekitar 5,76 persen. Artinya berada di atas pertumbuhan sektor listrik, gas dan air bersih, pertambangan dan penggalian, pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan, jasa-jasa dan industri pengolahan,” kata Bamsoet.

Pilar ketiga yakni pemerataan pembangunan menjadi persoalan urgent dan krusial. Mengingat saat ini wilayah barat Indonesia menyumbang 80 persen pertumbuhan ekonomi, sedangkan wilayah timur hanya berkisar 20 persen.

Pemerintah telah mendorong pemerataan pembangunan dengan penguatan dan pemerataan infrastruktur di seluruh pelosok Indonesia. Khususnya, Indonesia Timur untuk menciptakan pemerataan pertumbuhan ekonomi.

“Pilar keempat, pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola tentunya membutuhkan dukungan SDM yang menguasai pengetahuan dan teknologi. Mengingat ancaman ketahanan nasional tidak hanya ancaman fisik militer dan keamanan. Demikian pula dengan tata kelola pemerintahan yang bersih dan demokratis yang hanya dapat dijalankan oleh SDM yang profesional dan berintegritas,” urai Bamsoet.

Merujuk pada proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, puncak bonus demografi diperkirakan tercapai pada periode tahun 2025 – 2030 dan masih akan terjadi pada saat bangsa Indonesia memasuki tahun Indonesia Emas 2045.

“Dalam kerangka ini, saya mengajak segenap Keluarga Besar SAPMA Pemuda Pancasila untuk ambil bagian dalam merealisasikan visi pembangunan menuju tahun Indonesia Emas 2045,” pungkas Bamsoet. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.