Kudus, isknews.com – Pendataan Kartu Tani di Kudus yang sebelumnya ditetapkan akhir Juli ini, nampaknya akan mundur dari target semula. Hal itu disebabkan oleh faktor SDM (Sumber Daya Manusia) atau tenaga lapangan yang dinilai lamban.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Catur Sulistiyanto melalui Kasubag TU UPT penyuluhan dan balai benih tanaman, Abdullah Muttaqin mengatakan saat ini data dari pendataan Kartu Tani yang berhasil diupload baru 25 persen per 12 Juli lalu.
“Penyebabnya di SDM yang masih gagap teknologi. Seperti di Bae saja itu hanya satu orang yang bisa mengoperasikan komputer dari 5 orang PPL (dua diantaranya PNS) yang ada di sana,” katanya saat ditemui isknews.com beberapa waktu lalu.
Padahal, lanjutnya, fasilitas dan sarana prasarana sudah disiapkan. Diantaranya satu gedung di tiap kecamatan, internet, alat ubinan, hingga piranti komputer yang sudah cukup menunjang proses pendataan.
Selain itu, Ia menyebut, kendala lainnya merupakan kendala yang terjadi di lapangan terutama pada petaninya. Sehingga sebanyak 59 PPL yang diterjunkan dalam pendataan Se Kabupaten Kudus membuat lambat proses pendataan.
“Belum lagi kendala di lapangan. Biasanya penggarap itu punya lahan di dua wilayah masih bisa ditentukan salah satunya. Kasus di Undaan itu satu penggarap memiliki lahan di 5 tempat dengan desa atau kecamatan yang berbeda, ini tentunya sulit untuk menentukan pilihannya,” jelasnya. (AJ)