Kudus, isknews.com – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Kudus terus berinovasi memberikan kemudahan bagi masyarakat. Pada Minggu (6/10/2024), kegiatan pelayanan ekstra berhasil melayani ratusan warga yang datang untuk mengurus berbagai dokumen kependudukan.
Kepala Disdukcapil Kudus, Eko Hari Djatmiko, menyebut dalam kegiatan yang berlangsung di Balai Jagong, pihaknya mencatat 200 lebih pemohon dokumen penting yang berhasil diproses. Diantaranya sebanyak 13 akta kelahiran dan 5 akta kematian diterbitkan dalam pelayanan ini.
Selain itu, Disdukcapil juga melayani perekaman KTP elektronik sebanyak 21 orang dan mencetak 73 KTP baru. Tingginya permintaan akan KTP elektronik ini menunjukkan bahwa program pelayanan ekstra di hari Minggu sangat efektif dalam menjangkau masyarakat yang sibuk di hari kerja.
Tidak hanya KTP, Disdukcapil Kudus juga memproses pencetakan 60 Kartu Keluarga (KK) dan 29 Kartu Identitas Anak (KIA). Layanan ini mencakup berbagai aspek administrasi kependudukan sehingga masyarakat tidak perlu datang ke kantor Disdukcapil pada hari kerja.
Adapun layanan perpindahan penduduk juga menarik minat warga, dengan total 7 permohonan kepindahan yang berhasil diproses.
Ini menegaskan bahwa pelayanan Disdukcapil semakin mendekatkan diri kepada masyarakat, memastikan setiap orang mendapatkan dokumen kependudukan yang diperlukan dengan cepat dan efisien.
Eko mengungkapkan bahwa program pelayanan ekstra ini rutin diadakan setiap hari Minggu untuk memudahkan warga Kudus mengurus dokumen kependudukan.
“Kegiatan tersebut diharapkan dapat mempermudah masyarakat dalam mendapatkan dokumen vital tanpa harus menunggu hari kerja,” ungkapnya.
Salah satu warga yang memanfaatkan layanan ini adalah Kusmanto dari Jepang Wetan, Kecamatan Mejobo, mengaku terbantu dengan adanya pelayanan ini. “Hari ini saya ngurus KTP yang hilang, jadi sangat terbantu dengan layanan ini. Terima kasih,” ungkapnya.
Senada dengan Desi Mariani, asal Desa Gribig. Dirinya datang untuk mengganti KTP dengan foto baru yang mengenakan hijab. “Saya senang karena layanan ini tidak mengganggu aktivitas sehari-hari,” ujar Desi yang berprofesi sebagai instruktur yoga. (AS/YM)