Sosialisai 4 Pilar di SMK RUS, Musthofa Harap Pemuda Mampu Hadapi Infiltrasi Budaya Asing dan Radikalisme

oleh -1,094 kali dibaca
Anggota MPR RI H. Dr H. Musthofa berfoto bersama para sisa SMK RUS Kudus, usai sosialisai 4 Pilar Kebangsaan (Foto: istimewa)

Kudus, isknews.com – Anggota MPR RI H. Dr H. Musthofa menilai pentingnya sosialisasi empat pilar kebangsaan di daerah pemilihan Anggota MPR adalah dalam rangka manifestasi tanggung jawab untuk membangun daerah agar seluruh penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di daerah dapat dilaksanakan dengan mengedepankan nilai-nilai luhur bangsa sebagaimana terdapat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia dan
Bhinneka Tunggal Ika.

Dikatakan oleh Musthofa yang juga anggota DPR dari Fraksi PDIP ini, sosialisasi 4 pilar kebangsaan ini selain untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap Pancasila, UUD 45, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika dan Wawasan Kebangsaan serta Ketetapan MPR juga menumbuhkan kesadaran bagi masyarakat untuk diwujudkan serta diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Hal itu disampaikan oleh Musthofa saat menjadi pemateri pada sosialisasi 4 Pilar kebangsaan dihadapan tokoh Pemuda dan siswa siswi SMK Raden Umar Said (RUS) Kudus yang dilaksanakan di Gedung Digital Drawing yang diikuti sekitar 150 orang peserta, Senin (22/11/2021).

“ Tokoh Pemuda dan Siswa-siswi Agar Faham tentang Pancasila dan UUD 1945 serta Kebhinekaan di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini, untuk bekal dan dasar berkehidupan di Masyarakat, yang utama adalah menghormati mulai dari Orang tua ketika di rumah, Guru tenaga pendidik dan Teman atau orang lain antar daerah.” kata anggota komisi 11 DPR ini.

Dikatakan oleh dia, Wawasan Kebangsaan merupakan konsep politik bangsa Indonesia yang memandang Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah, meliputi tanah (darat), air (laut) termasuk dasar laut dan tanah di bawahnya dan udara di atasnya secara tidak terpisahkan, yang mempersatukan bangsa dan negara secara menyeluruh mencakup segenap bidang kehidupan nasional yang meliputi aspek ekonomi, politik, sosial budaya, dan hankam.

“ Yang dapat menilai seberapa baik hidupmu adalah orang lain dengan melihat, Seberapa besar hidupmu bermanfaat untuk orang lain. “ ujarnya.

Saat seorang siswi asal Papua menanyakan ketika dalam pengambilan keputusan tidak sinkron dengan mereka, menurutnya Pancasila memiliki fleksibilitas yang tinggi terhadap kemajuan bangsa, jadi Pancasila masih relevan di era 4.0.

“Sehingga masih sangat bisa untuk diterapkan dalam kegiatan sehari-hari trlebih di dalam Organisasi, ketika ada suatu
Keputusan yang tidak sinkron dengan pendapat kita, kita harus melihat lagi Substansi, Benefit dan manfaat yang jelas sehingga dapat dipertanggungjawabkan nilai manfaatnya,” ungkapnya.

Ia berharap, Sosialisasi ini berguna untuk menumbuhkan empati dan mendidik prilaku masyarakat yang saat ini
mulai banyak menyimpang dari nilai-nilai empat pilar bangsa tersebut. Anak-anak muda generasi milenial yang menjadi ujung tombak dari masa depan bangsa dan disanalah tersimpan harapan agar 4 pilar berbangsa dan bernegara ini akan terus ada.

“Karena hal ini mutlak dilakukan agar mampu menghadapi infiltrasi budaya asing dan kebebasan masyarakat dalam konteks radikalisme,” tandasnya. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.