Tinjau Tanggul Jebol Demak, Menteri PUPR Operasikan 12 Pompa Sedot Banjir Pantura

oleh -1,604 kali dibaca
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bersama staf saat meninjau progres penutupan tanggul Sungai Wulan yang jebol dan menyebabkan banjir di wilayah Kabupaten Demak, Senin (12/02/2024) (Foto: YM)

Kudus, isknews.com – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono datang langsung meninjau progres penutupan tanggul Sungai Wulan yang jebol dan menyebabkan banjir di wilayah Kabupaten Demak, Snin (12/02/2024).

Meninjau dua lokasi tanggul yang jebol, Pak Bas mengatakan bahwa progres penutupan tanggul jebol sepanjang kurang lebih 20 meter itu baru berjalan 20 persen saja.

“Penutupan tanggul itu baru 20 persen, karena dari 20 meter (yang jebol), baru 5 meteran (yang tertutup). Artinya baru sekira 5 meter yang sudah ditangani dari total 20 meter panjang tanggul yang jebol,” ujar Basuki selepas datang ke titik lokasi.

Basuki menarget pembangunan tanggul darurat selesai maksimal 3 hari ke depan sehingga tanggul yang jebol bisa ditutup agar arus Sungai Wulan tidak masuk ke perkampungan. 

Pihaknya memperkirakan, proses penutupan tanggul yang jebol membutuhkan waktu sekitar 3 hari lagi. Terlebih dalam pengerjaannya, ada 5 alat berat yang disiagakan untuk melakukan penutupan tanggul.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono (Foto: YM)

“Dua atau tiga hari ini insyaallah bisa kita tutup,” ucapnya.

Di samping itu, Basuki juga mengungkapkan bahwa selama penutupan tanggul, ada sejumlah kendala yang dihadapi. Salah satunya karena akses menuju lokasi tanggul jebol, selain jalurnya digunakan warga untuk mengungsi, namun juga karena tekstur tanah yang berlumpur.

“Jadi alat beratnya harus lebih berhati-hati,” katanya.

Upaya lainnya untuk menangani banjir di Kabupaten Demak, Kementerian PUPR juga mengoperasikan 12 pompa yang digunakan untuk memompa air masuk ke sungai. Dengan kapasitas 5 liter kubik perdetik, pompa yang beroperasi 12 jam itu diharapkan bisa mengurangi banjir di Demak.

“Untuk mengurangi genangan di jalan utama (Jalan Pantura) kita juga akan pompa terus, akan kita tambah pompanya supaya bisa lebih cepat,” ungkapnya.

Di samping itu, Basuki menjelaskan, Sungai Wulan menjadi salah satu program dari Kementerian PUPR untuk dilakukan normalisasi. Program normalisasi sungai sepanjang 22 kilometer itu akan dimulai pada April 2024 mendatang dengan total anggaran sekitar 1,4 triliun rupiah.

Basuki menjelaskan, normalisasi Sungai Wulan sudah diprogramkan dan akan direalisasikan mulai April tahun ini.

Menurut dia, di atas Sungai Wulan ada Sungai Lusi dan Serang yang bergabung di Bendung Klambu sampai ke Pengendali Bendung Wilalung.

Dari PB Wilalung mengalir Sungai Wulan dan Sungai Juana, dimana PB Wilalung konon pada zaman Belanda dijadikan sebagai pentil atau pengendali banjir.

Jika terjadi banjir debit air meningkat, pintu PB Wilalung yang mengarah ke Sungai Juana bisa dibuka.

“Tapi sekarang kan banyak permukiman, sehingga tidak mungkin itu dibuka. Makanya tahun lalu saya sudah bilang, ini akan kami normalisasi (Sungai Wulan) sehingga saya bisa menutup kali Juana ini.”

Pihaknya pun mengatakan bahwa proses normalisasi sungai itu akan berlangsung cukup lama atau multi-years. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.