Kudus, isknews.com – Kisah-kisah nabi yang disajikan melalui teknologi virtual reality (VR) menjadi perbincangan hangat di media sosial dan memicu kekaguman masyarakat.
VR Journey kini hadir di Kabupaten Kudus, memberikan kesempatan bagi warga untuk merasakan pengalaman luar biasa seperti hijrah bersama Nabi Muhammad, menaiki Buroq, hingga menghadapi kekejaman Fir’aun.
Muhammad Akmal, salah satu pengunjung Museum Jenang Kudus, berbagi pengalamannya setelah menonton kisah-kisah nabi melalui VR. Ia merasakan seolah berada di Raudhah saat mengenakan perangkat VR tersebut.
“Saya baru saja selesai menonton film Hijrah, sungguh luar biasa. Saya merasa seolah-olah ikut bersama Rasulullah dalam perjuangan hijrahnya dari Mekah ke Madinah. Pengalamannya begitu nyata dan mengharukan,” ungkap Akmal pada Kamis (15/8/2024).
Operator VR Journey, Yuscian Wicaksono, menjelaskan bahwa Kudus adalah salah satu kota dalam rangkaian tur VR Journey yang berlangsung dari Rabu (14/8/2024) hingga Jumat (16/8/2024).
Menurut Yuscian, tujuan dari VR Journey adalah untuk mengenalkan masyarakat, terutama generasi Z, pada kisah-kisah penuh nilai moral dan sejarah melalui teknologi yang mereka nikmati.
“Kami ingin memberikan edukasi kepada generasi muda, khususnya Gen Z, tentang kisah-kisah para rasul dan sahabat melalui pengalaman visual yang mendalam. Generasi saat ini lebih tertarik pada media visual, dan VR adalah cara yang tepat untuk menarik perhatian mereka,” jelasnya.
Terdapat empat film utama yang disuguhkan, yakni Maulid, Hijrah, Moses, dan Isra Mi’raj, dengan durasi sekitar 8 menit per film. Setiap film menawarkan pengalaman yang mendalam, salah satunya adalah film Hijrah yang memungkinkan penonton merasakan suasana makam Rasulullah dan sahabat-sahabatnya.
Film Moses membawa penonton ke masa Nabi Musa, menghadirkan mukjizat membelah laut secara langsung. Sementara di film Isra Mi’raj, penonton dapat merasakan sensasi terbang bersama Buroq.
Harga tiket VR Journey dibanderol Rp90 ribu, termasuk akses masuk ke Museum Jenang Kudus. Program ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga menyajikan pembelajaran sejarah Islam dengan cara yang menarik bagi generasi muda.
Program ini akan dilanjutkan dengan tur ke berbagai kota di Indonesia hingga Oktober, menjangkau hingga 35 kota. “Ini kesempatan bagi masyarakat di berbagai daerah untuk menikmati pengalaman yang sama,” tambah Yuscian. (AS/YM)