Daka Sumbang Perunggu dalam SEATTA Philiphina

oleh -1,278 kali dibaca
Daka yang tengah menggenggam medali perunggu yang di daptkannya dari SEATTA

Kudus, ISKNEWS.COM – Rasanya tak ada habisnya, jika berbicara mengenai prestasi anak Indonesia. Belum lama ini, Rauza Rusydak Hakim berhasil mempersembahkan medali perunggu dalam turnamen bergengsi South East Asia Table Tennis Association (SEATTA) yang diselenggarakan di Nagacity, Philipina, pada 8 Juli 2018.

Prestasi membanggakan ini mendapatkan sambutan meriah dari pihak sekolah dan teman-temannya di SMPN 1 Kudus. Dalam Upacara rutin, sekaligus bertepatan dengan Hari Anak Nasional yang jatuh pada Senin (23-07-2018), Kepala Sekolah SMPN 1 Kudus, Akhsan Noor, secara simbolis mengalungkan medali perunggu kepada Daka, sebagai bentuk apresiasi dan ungkapan rasa bangga atas prestasi yang ditorehkan anak didiknya tersebut.

Melalui Humas SMPN 1 Kudus, Hasan Sunarto, mengaku pihak sekolah merasa sangat banga dengan prestasi yang ditorehkan Daka dalam even tingkat ASEAN tersebut. Baginya prestasi tersebut menjadi sebuah kejutan di tahun ajaran baru 2018 dan semoga Daka dapat menginspirasi teman-temannya untuk berprestasi.

Daka Sumbang Perunggu dalam SEATTA Philiphina
Foto: Rauza Rusydak Hakim bersama Akhsan Noor dalam penyerahan medali perunggu South East Asia Table Tennis Association (SEATTA), Senin (23-07-2018). (Istimewa)

Kepada isknews.com, Daka mengaku tahun ini adalah kali pertama ia mengikuti maju ketingkat ASEAN. Dan tak disangka, dia mampu berkontrisbusi mempersembahkan medali perunggu untuk Indonesia. Meskipun rasa kecewa sempat menerpa regunya, karena dikalahkan oleh Malaysia dalam pertandingan semifinal.

“Turnamen kemarin di ikuti oleh tujuh negara di ASEAN, yang dibagi dalam dua grup. Saat itu, kami satu grup dengan Singapura dan Thailand. Dalam penyisihan grup kami berhasil menjadi runner up dan melaju ke babak selanjutnya. Namun akhirnya kami dikalahkan oleh Malaysia pada babak semi final,” jelasnya.

Daka mengatakan, kekalahan ini menjadi sebuah pelajaran berharga dan pelecutnya untuk bisa merebut emas dalam SEATTA mendatang. Berlatih lebih keras menjadi pilihannya agar bisa mewujudkan impiannya tersebut.

Baginya, tenis meja adalah hobi yang telah menjadi rutinitas hidup. Hampir setiap hari, waktunya dihabiskan untuk berlatih tenis meja. Meskipun begitu mencitai olahraga tenis meja, namun Daka justru memilih profesi dokter sebagai cita-citanya.

Menurutnya, olahraga adalah hobi yang menjadi rutinitas hidupnya. Untuk masa depannya, Daka lebih menyukai dunia kedokteran sebagai profesi yang lebih menjanjikan. Tidak dipungkiri olehnya, berita mengenai kehidupan masa tua altet Indonesia membuat Daka tidak berharap banyak dengan hobi yang ditekuninya sejak Taman Kanak-kanak ini. (NNC/WH)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.