Kudus, isknews.com – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali menjadi perhatian serius di Kabupaten Kudus. Sebagai langkah pencegahan, Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Kudus menggelar pemeriksaan kesehatan hewan dan sosialisasi di Desa Gulang, Kecamatan Mejobo, pada Senin (06/01/2025).
Kegiatan ini menitikberatkan pada pemeriksaan ternak di kandang milik pedagang. Kepala Bidang Peternakan Dispertan Kudus, Arin Nikmah, mengungkapkan bahwa pihaknya memeriksa sebanyak 40 sapi dan sejumlah kerbau untuk memastikan kesehatan hewan-hewan tersebut.
“Hasil pemeriksaan hari ini cukup menggembirakan karena semua ternak dalam kondisi sehat tanpa gejala PMK. Namun, kami tetap mengingatkan pedagang untuk selalu menjaga kebersihan kandang dan mengawasi keluar-masuknya ternak, terutama dari luar daerah,” jelas Arin.
Selain pemeriksaan kesehatan, Dispertan juga memberikan edukasi kepada pedagang terkait pentingnya higienitas kandang dan vaksinasi ternak. Edukasi ini merupakan bagian dari upaya Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) untuk meningkatkan kesadaran pedagang terhadap risiko PMK.
Kepala UPTD Puskeswan Kudus, Anton Cahyono, menjelaskan bahwa virus penyebab PMK sangat mudah menyebar melalui air liur, sisa pakan, hingga kontak langsung antarhewan. Ia mengimbau agar para peternak memperhatikan gejala seperti luka di gusi, sariawan pada lidah, dan luka di sela-sela kaki.
“Vaksinasi tetap menjadi cara utama mencegah infeksi PMK. Meskipun jumlah vaksin terbatas, kami terus mendorong pedagang dan peternak untuk melakukan vaksinasi ulang setiap enam bulan,” kata Anton.
Anton menambahkan, ternak yang telah divaksin memiliki peluang lebih besar untuk sembuh jika terkena infeksi ulang. Oleh karena itu, kerja sama antara pemerintah dan masyarakat sangat penting dalam pengendalian wabah ini.
Seorang pedagang sapi di Desa Gulang, Rudi Hartono, menyambut baik kegiatan pemeriksaan ini. “Kami merasa terbantu dengan adanya pemeriksaan rutin ini. Dengan sosialisasi ini, kami jadi lebih memahami bagaimana cara mencegah PMK,” ujarnya.
Upaya Dispertan Kudus untuk menekan risiko PMK mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Kegiatan serupa direncanakan akan dilanjutkan di daerah lain untuk memastikan seluruh hewan ternak di Kudus tetap dalam kondisi sehat dan terhindar dari ancaman PMK.
Dengan langkah preventif yang intensif ini, diharapkan Kudus dapat terus mempertahankan status aman dari wabah PMK. Pemerintah juga terus mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan menjaga kesehatan ternaknya. (YM/YM)