MAN 2 Kudus Juara 1 National Innovation Project 2024 dengan Produk Pengurang Emisi Gas Buang

oleh -1,015 kali dibaca
Foto: Tim siswi dari MAN 2 Kudus saat memperlihatkan materinya usai meraih Juara 1 dalam Lomba National Innovation Project (NIPRO) 2024 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia Industri, Fakultas Vokasi ITS pada 5-6 Oktober 2024.

Kudus, isknews.com – Tim siswi dari MAN 2 Kudus berhasil meraih Juara 1 dalam Lomba National Innovation Project (NIPRO) 2024 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia Industri, Fakultas Vokasi ITS pada 5-6 Oktober 2024. Prestasi gemilang ini dicapai berkat temuan mereka yang dinilai efektif dalam mengurangi emisi gas buang kendaraan bermotor.

Tiga siswi MAN 2 Kudus, yakni Maitsaa Alayya Almunawir (kelas XI-8), Dzikra Lubna Kahirunnisa (kelas XI-7), dan Niswa Khalida Anwar (kelas X-7), dengan bimbingan Ibu Naelatuz Zuhroh, S.Si., serta pendamping Ibu Ema Nur Hidayah, M.Sc., menciptakan produk bernama Akticlito (Arang Aktif Eceng Gondok dan Zeolit Blotong sebagai Filter Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor). Atas prestasi ini, mereka tidak hanya mendapatkan Juara 1, tetapi juga memperoleh Golden Ticket untuk melanjutkan studi di D3 Teknik Kimia Industri ITS.

Menurut Dzikra Lubna, produk ini terinspirasi dari keprihatinan terhadap kondisi polusi udara di Indonesia, yang menempati posisi keempat sebagai negara dengan kualitas udara terburuk di dunia. Kabupaten Kudus pun termasuk dalam wilayah yang terdampak polusi. Melihat potensi limbah yang ada di Kudus, seperti limbah blotong dari Pabrik Gula Rendeng dan limbah eceng gondok di Kecamatan Mejobo, tim ini mengembangkan inovasi berbasis kearifan lokal untuk menangani emisi gas buang kendaraan bermotor.

“Limbah blotong mengandung silika yang bisa diracik menjadi zeolit sintesis, sementara eceng gondok memiliki kandungan karbon yang bisa diolah menjadi arang aktif. Zeolit dan arang aktif ini sangat efektif dalam mengurangi kadar CO dan CO₂ yang menjadi penyebab utama polusi udara,” jelas Dzikra.

Proses pembuatan arang aktif dimulai dengan pengeringan batang eceng gondok, yang kemudian dihaluskan dan direndam menggunakan asam fosfat selama sehari penuh. Selanjutnya, bahan tersebut dibakar pada suhu 600 derajat Celcius selama tiga jam. Sedangkan untuk pembuatan zeolit, limbah blotong dibakar pada suhu 700 derajat Celcius sebelum diolah menjadi natrium silikat dan aluminat, kemudian diaduk dan dikeringkan.

Akticlito, yang terbuat dari kombinasi zeolit dan arang aktif, diuji pada knalpot sepeda motor. Hasilnya, alat ini berhasil mengurangi emisi karbon monoksida hingga 30% dan karbon dioksida hingga 20% setelah uji coba selama 15 menit.

Pendamping riset MAN 2 Kudus, Ema Nur Hidayah, mengungkapkan kebanggaannya terhadap hasil karya siswanya yang mampu mengalahkan 25 finalis dari seluruh Indonesia dalam kompetisi tersebut. “Produk ini merupakan hasil custom dari anak-anak sendiri yang disesuaikan dengan jenis knalpot motor,” ujarnya.

Kepala MAN 2 Kudus, Ali Musyafak, juga memberikan apresiasi tinggi atas prestasi tersebut. Ia menekankan bahwa MAN 2 Kudus terus melakukan penjaringan potensi dan bakat secara masif, sehingga prestasi di tingkat nasional seperti ini sudah sewajarnya diraih. “Harapan kami, MAN 2 semakin maju, bermutu, mendunia, dan unggul. Prestasi tingkat nasional sudah biasa, saatnya untuk ke tingkat internasional,” ujarnya.

Musyafak juga menyampaikan rasa syukur atas prestasi ini dan berterima kasih kepada para siswa serta guru pembimbing yang telah berjuang keras. “Sekecil apapun sebuah prestasi harus disyukuri. Ini benar-benar berkat rahmat Allah, syafaat Rasulullah, dan doa kita semua,” tuturnya.

Ia pun berharap agar seluruh civitas akademika MAN 2 Kudus terus berinovasi dan berkolaborasi untuk mencapai kesuksesan di masa mendatang. “Jangan pernah berhenti berinovasi dan berkolaborasi. Ingat, seorang pembalap bisa kalah hanya karena kesombongan dan meremehkan lawan, padahal fokus pada inovasi adalah kunci suksesnya,” pungkasnya. (AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :