Kudus, isknews.com – SMA Muhammadiyah Kudus sebagai yang pertama di kota kretek memiliki kelas tambahan khusus yang menyelenggarakan program pendidikan dengan sistem double track. Yakni metode pembelajaran dua jalur yang menggabungkan cara belajar SMA (reguler) dan SMK (Vokasi).
Dengan adanya kelas keterampilan itu nantinya, setiap siswa SMA akan diberi pengetahuan berupa teori dan praktik tambahan untuk menyiapkan lulusannya siap kerja jika tak lagi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Hal itu dijelaskan oleh Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah Kudus Edy Kusmanto, menurutnya, program Sekolah Double Track baru pertama kali diadakan tahun ini setelah memperoleh lampu hijau untuk diimplementasikan di sekolahnya usai berkonsultasi dengan Cabang Dinas Pendidikan Jawa Tengah wilayah III di Pati.
“Dalam program ini, para siswa akan dibekali dengan keterampilan khusus melalui kelas vokasi. Untuk pelaksanaanya kami memodifikasi Kurikulum Merdeka dengan kurikulum sekolah kami sendiri. Setahu saya, di Kudus baru SMA Muhammadiyah yang memiliki program Double Track ini,” terangnya.
Ada tiga kelas vokasi yang digelar, yakni kelas desain grafis, tata boga dan tata rias atau make up artist (MUA). Pelaksanaannya bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Disnakerperinkop dan UKM Kabupaten Kudus.
“Kelas vokasi ini mulai diterapkan pada tahun ajaran 2023/2024 untuk siswa kelas X yang digelar setiap hari Rabu dan Kamis mulai pukul 13.00 – 15.30 WIB. Tahun ini memang baru tiga kelas, Insyaa Allah tahun depan kami tambah satu lagi yaitu kelas vokasi seni, kami juga sudah menyiapkan alat musik gamelan,” paparnya.
Edy mengatakan, program ini diadakan setelah pihaknya melakukan evaluasi bahwa tidak semua siswa lulusan SMA bisa langsung melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Dia berharap, dengan adanya kelas vokasi ini, siswa yang tidak bisa melanjutkan kuliah bisa lebih mandiri dengan membuka peluang usaha sendiri.
“Instruktur kami hadirkan dari para pengajar keterampilan di BLK Kudus, Para profesional yang sengaja kami undang dan beberapa tenaga pengajar di sekolah ini yang memiliki keahlian di bidang keterampilan vokasi,” ujarnya.
Jadi menurutnya, saat anak mendaftar kesini nanti diberi pilihan ingin ikut kelas reguler atau vokasi, lalu pilih ingin kelas vokasi yang mana.
“Ini baru kelas 10, nanti berlanjut di kelas 11 juga, sedangkan saat kelas 12 nanti fokus ke akademik untuk persiapan kelulusan,” jelasnya.
Ia menambahkan, siswa diharapkan tidak hanya bisa mempraktekkan saja, tapi harus ada keberlanjutan. Mulai dari bisa praktek, promosi hingga memiliki pelanggan sendiri.
“Siswa yang ikut pelatihan ini nanti akan mendapat sertifikat dari BLK Kudus dan bisa juga dapat sertifikat BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi). Sejauh ini, sekira 50 persen siswa kelas 10 sudah tertarik mengikuti kelas ini,” sebutnya.
Sementara, Siswi Kelas 10 SMA Muhammadiyah Kudus Putri Azzah Maulina mengatakan, tertarik mengikuti kelas vokasi ini karena ingin menambah pengalaman. Ia memilih kelas vokasi tata boga karena ingin mengejar cita-citanya menjadi seorang chef dan membuka restoran.
“Selama ini juga memang sudah tertarik di bidang kuliner dan sudah biasa masak,” ujarnya. (YM/YM))