BPBD Kudus: Cuaca Ekstrem Sebabkan Banjir, Longsor, dan Pohon Tumbang

oleh -3,812 kali dibaca
Kondisi Banjir hingga Pohon Tumbang di Kudus usai diterjang cuaca ekstrem. (Foto: Dokumentasi BPBD Kudus)

Kudus, isknews.com – Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Kudus pada Kamis (6/2) mengakibatkan ribuan rumah terendam banjir, tanah longsor, serta pohon tumbang di sejumlah titik. Hujan deras disertai angin kencang sejak sore hingga malam hari menyebabkan genangan air di berbagai wilayah dengan ketinggian mencapai 120 cm, serta longsor dan kerusakan bangunan.

Mundir, Kepala Pelaksana Harian BPBD Kudus, menyampaikan bahwa kondisi cuaca yang masih ekstrem menghambat beberapa proses penanganan di titik-titik terdampak. “Kami terus berkoordinasi untuk memastikan keselamatan tim dan warga. Jika diperlukan, evakuasi akan segera dilakukan,” ujarnya.

Dampak Bencana
Bencana hidrometeorologi yang terjadi di beberapa kecamatan di Kabupaten Kudus meliputi:

  1. Tanah Longsor
    • Dukuh Sumberejo, Desa Kedungsari, RT 02 RW 04, Kecamatan Gebog
  2. Rumah/Bangunan Rusak Akibat Angin Kencang
    • Dukuh Proko Winong, Desa Kaliwungu, RT 01 RW 08, Kecamatan Kaliwungu (gudang pakan ternak sekaligus kandang kerbau)
  3. Pohon Tumbang Mengganggu Aktivitas Warga
    • Desa Prambatan Lor, RT 03 RW 04, Kecamatan Kaliwungu
    • Jl. Kudus – Pati, Desa Terban, Kecamatan Jekulo
    • Jl. Dau, Desa Hadipolo, Kecamatan Jekulo
    • Jl. Megawon Timur, Lapangan Megawon, Kecamatan Mejobo
    • Jl. Jurang, Desa Jurang, Kecamatan Gebog
    • Desa Golan Tepus, Kecamatan Mejobo
  4. Banjir dan Genangan
    • 30-50% wilayah Kudus terdampak banjir dengan ketinggian air 20-100 cm.
    • Wilayah terdampak meliputi:
      • Kecamatan Kaliwungu: 8 desa
      • Kecamatan Jekulo: 6 desa
      • Kecamatan Mejobo: 11 desa
      • Kecamatan Undaan: 2 desa
      • Kecamatan Bae: 6 desa
      • Kecamatan Jati: 7 desa

Jumlah warga terdampak mencapai 16.185 kepala keluarga (KK) atau 64.737 jiwa. Desa Ngembal Rejo menjadi wilayah dengan genangan terdalam akibat limpasan Sungai Dawe dan Sungai Nolo, dengan ketinggian air di jalan desa mencapai 40-120 cm dan di dalam rumah 20-50 cm. Kondisi ini menyebabkan kemacetan sepanjang 5 km di jalur Semarang-Surabaya.

Dengan kondisi yang masih berisiko, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan petugas terkait guna menghindari risiko lebih lanjut. (AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :