Kudus, isknews.com â Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Kudus sejak Rabu dini hari hingga malam hari mengakibatkan bencana hidrometeorologi di berbagai wilayah. Dampak yang ditimbulkan meliputi tanah longsor, rumah rusak akibat angin kencang, pohon tumbang, serta limpasan air sungai yang menyebabkan banjir di sejumlah pemukiman, Rabu (29/01/2025).
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Kudus, Mundir, menyatakan bahwa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi secara terus-menerus sejak tengah malam menjadi penyebab utama bencana ini.
“Curah hujan tinggi yang berlangsung lama, ditambah dengan angin kencang, menyebabkan berbagai kejadian bencana di beberapa kecamatan. Tanah longsor terjadi di wilayah Kecamatan Dawe dan Gebog, sementara angin kencang mengakibatkan kerusakan rumah serta pohon tumbang yang menghambat aktivitas warga. Selain itu, beberapa sungai mengalami limpasan air, menyebabkan genangan di beberapa pemukiman,” ujarnya.
BPBD bersama tim gabungan telah turun ke lokasi terdampak untuk melakukan penanganan darurat.
“Kami telah menerjunkan tim untuk asesmen di lokasi, melakukan pembersihan material longsor dan pohon tumbang, serta berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan keselamatan warga. Namun, kondisi cuaca yang masih ekstrem menyebabkan beberapa titik lokasi belum dapat dieksekusi sepenuhnya karena faktor keselamatan tim dan kurangnya penerangan,” tambahnya.
Tanah longsor terjadi di beberapa titik di Kecamatan Dawe dan Gebog, termasuk di Jalan Menawan-Semliro (tiga titik), Dukuh Kambangan Desa Menawan (RT 01 RW 06 dan RT 01 RW 05), Cranggang Dukuh Tengger Kidul (RT 04 RW 04), Desa Ternadi (RT 03 RW 02), Desa Soco (RT 07 RW 03 dan RT 01 RW 03), serta beberapa lokasi di Desa Colo seperti Dukuh Kombang (RT 01 RW 04), Jalan Pangkalan Ojek Muria (RT 06 RW 01), dan Dukuh Bergadi (RT 03 RW 05).
Selain longsor, angin kencang menyebabkan kerusakan rumah warga di Dukuh Mblolo, Desa Karangampel, Kecamatan Kaliwungu. Sementara itu, pohon tumbang dilaporkan menimpa bangunan warga di Dukuh Pulutan, Desa Jekulo (RT 02 RW 05) Kecamatan Jekulo dan Desa Mijen (RT 02 RW 01).
Pohon tumbang juga mengganggu aktivitas warga di beberapa lokasi, di antaranya Jalan Gondangmanis Gang 9 Desa Gondangmanis Kecamatan Bae, Gang Cengkeh dan Jalan PR Sukun di Desa Gondosari Kecamatan Gebog, Jalan Gondosari-Rahtawu Kecamatan Gebog, Jalan Dukuh Bergat Desa Dukuhwaringin Kecamatan Dawe, Jalan Kampus UMK di Gondangmanis Kecamatan Bae, serta Jalan Ky Noorbadri Sahid di Desa Langgar Dalem Kecamatan Kota.
Limpasan air sungai juga menyebabkan genangan di beberapa titik, seperti Sungai Gelis yang meluap hingga ke Perumahan Singocandi (RT 07 RW 03 Kecamatan Kota), Sungai Piji di Desa Kesambi Kecamatan Mejobo, dan Sungai Dawe di Desa Temulus Kecamatan Mejobo.
BPBD melaporkan bahwa hingga saat ini belum ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, dua warga mengalami luka ringan saat proses penanganan bencana, yaitu Yudho dan Khotip, keduanya warga Desa Menawan.
Beberapa rumah mengalami kerusakan, termasuk rumah milik Kodri (warga Desa Menawan RT 01 RW 05) yang mengalami rusak ringan, Miswan (warga Dukuh Pulutan, Desa Jekulo RT 02 RW 05) yang juga mengalami kerusakan ringan, serta rumah milik Nikmah (warga Desa Karangampel RT 02 RW 02 Kecamatan Kaliwungu) yang mengalami rusak berat.
BPBD Kudus bersama tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, relawan BPBD, Destana setempat, pemerintah kecamatan dan desa, serta warga, telah melakukan berbagai upaya penanganan darurat.
“Kami telah melakukan asesmen data, berkoordinasi dengan pihak terkait, serta mendokumentasikan kejadian untuk dilaporkan kepada pimpinan. Selain itu, kami juga mengerahkan tim untuk kerja bakti membersihkan material longsor dan pohon tumbang, serta membantu pengamanan jaringan listrik bersama PLN dan warga,” jelas Mundir.
Namun, kondisi cuaca yang masih ekstrem menyebabkan beberapa titik lokasi kejadian belum dapat dieksekusi sepenuhnya.
“Tim di lapangan menghadapi kendala berupa hujan yang masih turun deras, medan yang cukup sulit, serta minimnya penerangan di malam hari. Oleh karena itu, kami mengutamakan keselamatan petugas dan akan melanjutkan proses pembersihan ketika kondisi memungkinkan,” tambahnya.
BPBD menyampaikan bahwa kebutuhan mendesak saat ini meliputi dukungan logistik untuk kerja bakti, personel tambahan, atap bangunan, material bangunan, serta evakuasi warga jika diperlukan.
Kegiatan monitoring bencana ini selesai pada pukul 21.30 WIB. Pemerintah Kabupaten Kudus mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan dan selalu berkoordinasi dengan pihak terkait jika terjadi keadaan darurat.(YM/YM)